PALOPO — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo, Antonius Dengen menyebutkan cuaca buruk yang masih menyelimuti wilayah Kota Palopo membuat BPBD khususnya Tim Reaksi Cepat (TRC) selalu standby 24 jam.
Untuk itu, Antonius mengimbau masyarakat untuk menghindari lokasi-lokasi yang berbahaya seperti tempat yang banyak pohon dan papan reklame.
”Para masyarakat yang beraktifitas sudah harus bersiap diri untuk berlindung dari air hujan yang bisa datang kapan saja. Apalagi pengguna jalan yang menggunakan kendaraan umum dan sepeda motor, pasti perjalanannya akan sedikit terhambat jika hujan turun karena harus berteduh,” sebut mantan Kadis PUPR Kota Palopo ini.
Ketika hujan turun, sebutnya jalanan akan sedikit tersendat. Bukan hanya karena banyak genangan air sehingga kendaraan menjadi berjalan lambat tetapi juga karena banyak pejalan kaki dan pengendara sepeda motor berteduh di tempat-tempat yang mengganggu lalu lintas.
Agar tidak mengganggu lalu lintas dan demi keselamatan diri kita sendiri, ada beberapa tempat yang dilarang digunakan untuk tempat berteduh saat hujan. Yakni di bawah pohon. Jika hujan turun, orang-orang akan segera berteduh di pohon terdekat.
Namun sebenarnya pohon adalah tempat yang tidak aman untuk berteduh, karena ada kemungkinan pohon akan rubuh jika tertiup angin kencang dan juga ada kumungkinan tersambar petir yang besar.
Yang kedua halte. Halte merupakan tempat berteduh bagi para pejalan kaki dan juga pengendara sepeda motor. Jika hujan turun, halte berubah fungsi dari tempat pemberhentian bis menjadi tempat berteduh. Tentunya orang-orang yang berteduh di halte sangat menggangu para pengguna angkutan umum yang sedang menunggu bis.
Ketiga, papan reklame. Ini merupakan tempat yang jarang digunakan untuk berteduh, tetapi masih ada beberapa orang yang berteduh di papan reklame jika terdesak. Lebih baik hindari berteduh di bawah papan reklama karena akhir-akhir ini banyak sekali papan reklama yang roboh tertiup angin besar.
Untuk diketahui, wilayah rawan banjir terdapat di empat kecamatan yakni Kecamatan Wara, Kecamatan Wara Timur, Kecamatan Telluwanua, dan Kecamatan Wara Selatan. Semua wilayah rawan banjir tersebut terdapat di wilayah hilir. Yakni Marobo, Sumarambu, Padang Lambe, Dangerakko, Pajalesang, Surutanga, Pontap, dan Tompotikka.
Sementara untuk wilayah rawan terjadi angin puting beliung, berada di wilayah pesisir, seperti di Kecamatan Telluwanua, Kecamatan Wara Selatan, Kecamatan Wara Utara, dan Kecamatan Wara Timur, yakni Ponjalae, Surutanga, dan Pontap. (*)