PALOPO — Anggota DPRD Palopo, Budirani Ratu angkat bicara terkait Alat Pelindung Diri (APD) untuk relawan dn tenaga kesehatan yang bertugas melawan virus corona.
Kata dia, begitu banyak dokter paramedis yang tumbang hampir melebihi jumlah paramedis yang meninggal dari negara asal munculnya virus ini di Wuhan China.
“Kita pertanyakan ke pemkot Palopo, sudahkah para pejuang atau relawan yang berdiri di garda terdepan melawan pandemic covid-19 diperlengkapi APD sesuai standard yang dianjurkan. Bercermin pada banyak kejadian yang terjadi akhir-akhir ini dimana banyak korban berjatuhan dan meninggal dari mereka yNg berdiri di garis terdepan dalam membantu masyarakat yang terpapar covid-19 yang mematikan ini,” kata Budirani dalam rilisnya kepada media ini Rabu (8/4/2020).
“Kita minta pemkot memberikan jaminan ketersediaan dan memang sudah seharusnya menyiapkan APD yang cukup bagi mereka yang berjuang atas nama kemanusiaan ini yakni para gugus tugas covid-19, paramedis dan dokter yang bertugas di rumah sakit manapun. Tidak ada alasan untuk mengatakan anggaran tidak cukup karena sangat jelas pemerintah pusat memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi pemda/pemkot untuk menggunakan anggaran baik anggaran DAK maupun APBD itu sendiri melalui Inpres No 4/2020 Permendagri No 20/2020 ataupun PMKeuangan No 6/2020,” tambah legislator dua periode ini.
Masih kata politisi asal Partai Gerindra itu, kondisi ini memang sebuah peristiwa yang tidak biasa dan oleh karena itu dibutuhkan juga tindakan cepat yang tidak biasa untuk menanggulangi situasi dan kondisi yang tidak biasa ini.
Bagaimana peran DPRD Palopo?, Budi menyebut sebenarnya dari pihak DPRD sudah beberapa kali berinisiatif untuk duduk bersama dengan pemerintah kota Palopo untuk membicarakan segala hal terkait situasi yang ada tetapi belum kesampaian.
“Kami mengerti mereka sibuk dengan kegiatan pengendalian wabah ini, karena itupula saya mencoba menulis ini dari tempat “persembunyianku”. Kami juga mengerti bahwa memang sesungguhnya kewenangan ada di pihak pemda walaupun tanpa persetujuan DPRD untuk menggunakan anggaran dengan sebaik-baiknya dan selama dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka penanganan dan pengendalian pandemic covid-19,” jelasnya yang belakangan ini banyak dirumah efek corona.
“Yang pasti kita punya niat yang sama bahwa bagaimana virus ini bisa diatasi kalaulah bisa covid 19 ini tidak sampai ke kota yang kita cintai atau paling tidak mereka yang terpapar dapat dilayani dan ditangani secara komprehensif sehingga mendapatkan kesembuhan. Kita juga mengusulkan agar pemkot segera menetapkan salah satu rumah sakit yang khusus menangani pasien yang dalam status OPD, PDP suspect ataupun sudah positif, ini sangat penting agar penanganan korban virus corona nantinya bisa lebih terfokus karena itu kita berharap RS Palemmai bisa menjadi alternatif pilihan sebagai rumah sakit sementara untuk penanganan korban covid19 ataupun bangunan baru Puskesmas wara yang ada disamping RS Palemmai,” beber Budi.
“Kita jangan menunggu hal yang kita tidak inginkan terjadi baru kita semua bergerak tanpa arah tapi mulailah menyiapkan segalanya untuk tidak tergesa-gesa pada akhirnya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana pemerintah sesegera mungkin mempersiapkan untuk memberikan bantuan sosial bagi masyarakat yg terdampak musibah virus corona ini. Banyak warga sekarang yang merasakan bagaimana sulitnya penghidupan yang harus mereka alami dalam sistuasi dan kondisi seperti ini dan karna itu pemerintah harus hadir menyapa masyakat dengan memberikan seberapapun bantuan yang ada,” tandas Budi. (asm)