PALOPO — Pemerintah Kota Palopo melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Dispertanakbun) Kota Palopo menggelar Sosialisasi Budidaya dan KUR Tani Porang Kota Palopo yang dilaksanakan di Auditorium Saokotae, Jumat (23/10/2020).
Doddy Sumahardi, Kepala Cabang BRI Kota Palopo menyambut baik terkait sosialisasi tanaman porang sebagai salah satu tanaman yang hasilnya akan menjadi pendapatan dari masyarakat dalam bertani.
“Dari bank BRI memberikan support program ini sebagaimana yang sudah dijalankan di Sidrap, Takalar, dan kabupaten lainnya semoga kota Palopo juga kedepan sukses dalam bertani porang,” katanya.
Terkait dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pihak BRI terus berkomitmen menyalurkan KUR kepada para nasabah dan berkomitmen ikut membantu ekonomi termasuk dibidang pertanian.
Untuk tanaman porang ini dapat menghasilkan kurang lebih 8 bulan dalam mengantisipasi hal ini pihak BRI memberikan jenis KUR musiman yang pembayarannya dilakukan pada saat sudah menghasilkan.
“Ke depan tugas kami dalam menyalurkan KUR akan melakukan verifikasi, pengecekan sesuai dengan syarat yang telah ditentukan sehingga nantinya dapat diberikan berupa modal KUR untuk dijalankan bertani porang,” jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Syaharuddin Alrif yang juga selaku pembina PT AL Fatih Porang Indonesia sebagai offtaker pengembangan budidaya dengan pola kemitraan dengan fasilitas kredit usaha rakyat pertanian di Sulawesi Selatan.
“Di kabupaten Sidrap telah kita lakukan untuk menanam porang dan alhamdulillah berhasil. Setelah berhasil akan disebarkan ke seluruh masyarakat Sulawesi Selatan,” kata dia.
“Ini merupakan salah satu dorongan dari Walikota Palopo sesuai dengan keinginan Presiden RI dan Menteri Pertanian Pemerintah turun tangan untuk mengubah mainset dan pola petani itu sendiri,” tambah politisi NasDem itu.
Ia menjelaskan, sebelum melakukan penanaman harus sekolah terlebih dahulu yang dinamakan sekolah porang dan ada 4 unsur yang terlibat yaitu pemerintah pusat, kemudian BRI pusat, petani dan offtaker yang akan menjadi satu wadah.
“Dalam wadah ini, akan mengajarkan kepada para petani seperti metode ilmu budidaya, sarana dan fasilitas modal lewat kredit usaha rakyat akan disiapkan oleh BRI yang dijamin oleh offtaker,” bebernya.
Selanjutnya adalah sarana pasar, jika petani biasanya ketakutan di mana akan dijual jika sudah ada hasil panen nya tidak perlu lagi khawatir karena sudah ada ikatan perjanjian secara bersama-sama.
“Perlu diketahui bersama porang adalah sejenis tanaman yang tumbuh di hutan dan tumbuh bebas di mana saja. Di kabupaten Takalar, Vulukumba, Sinjai, Selayar, Gowa, sudah banyak yang berhasil menanam porang sejak tahun 2009,” jelasnya.
“Mengapa kemudian porang ini banyak diminati di luar negeri karena tanaman ini dijadikan sebagai pengganti beras dan dijadikan sebagai bahan pokok,” tambahnya lagi.
Lanjut dia, Kementerian Pertanian mengatakan permintaan dari luar negeri sekarang ini mencapai 500 ribu ton per tahun dalam bentuk tepung tapi Indonesia baru mencukupkan 48 ribu ton sehingga menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo menjadikan Sulawesi Selatan sebagai sentra produksi porang yang ada di seluruh Sulawesi.
Walikota Palopo, HM Judas Amir, dalam sambutannya sangat mendukung sepenuhnya jika masyarakat Palopo dapat bertani porang dan diyakini bahwa apa yang akan dilakukan ke depan ini dapat membantu kehidupan bersama.
“Ini merupakan salah satu usaha yang dapat kita lakukan khususnya untuk masyarakat kota Palopo jika kita kerjakan hal ini secara baik, kita akan mendapatkan sesuatu yang baik pula dan tentu akan menghidupi keluarga kita,” jelasnya.
Selanjutnya penyerahan berkas kredit usaha rakyat tani porang dari perwakilan petani kepada Direktur PT. AL Fatih Tani Porang dan selanjutnya diserahkan kepada kepala cabang BRI kota Palopo yang disaksikan oleh Walikota Palopo, wakil ketua DPRD Prov Sulsel, wakil ketua DPRD Kota Palopo dan kadis Pertanian, Andi Bakhtiar. (*)