PALOPO — Kejurnas balap motor motoprix Palopo Night Race Regional D Sulawesi, Papua dan Maluku yang berlangsung selama dua malam di Sirkuit Ratona Motor Sport (RMS) Palopo sukses digelar.
Ketua panitia Pelaksana, Djamaluddin Syarif mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat.
“Terimakasih banyak kepada semua pihak yang terlibat, Pemkot Palopo, TNI, Polri, sponsor, panitia dan semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan sehingga acara ini bisa terlaksana dengan baik,” kata Djamal Senin (31/7/2023) di Warkop Dg Sija.
Djamal menyebut, kegiatan ini merupakan yang terbesar diikuti pebalap pada gelaran yang sama di regional D.
“Ini peserta terbanyak, membeludak. Catatan kami ada 317 pebalap dengan 601 starter. Masih banyak yang mau daftar, mereka antusias. Tapi kita batasi,” jelasnya.
Event ini juga diklaim mampu meningkat perputaran ekonomi di kota Palopo. Tidak kurang Rp5 miliar uang yang terputar selama dua hari kegiatan.
“Selain UMKM yang ada di di dalam area sirkuit, pedagang yang diluar juga merasakan. Hotel juga semua full, pedagang di pinggir jalan juga ketiban rezeki,” sambungnya.
Pihaknya berharap, kegiatan serupa terus berlanjut. Dari informasi yang dihimpun, ada tiga event menunggu hingga penghujung tahun 2023.
“Bulan depan, insyaallah ada Sulawesi Cup Race (SCR). Rencana tanggal 26-27 Agustus 2023,” tandasnya.
Sementara itu, Pengamat dan Pemerhati Otomotif Chandra Samad mengatakan ini event pertama di Sirkuit permanen Ratona Motor Sport. Secara internal dan organisasi, ini sirkuit terbaik
“Saya beranggapan apa yang dilakukan Pemkot dan teman-teman di Palopo sangat luar biasa. Adapun ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan, itu bukan berarti kegagalan,” katanya.
“Ini menjadi sarana hiburan masyarakat yang sangat dirindukan. Persiapan panitia sangat singkat tapi sebanding dengan persiapan dua tahun,” tambah Chandra.
Chandra menambahkan, sekitar 20 ribu lebih masyarakat datang menonton. Dia yakin, masyarakat yang datang bawa uang paling sedikit Rp50 ribu per orang. Lain lagi pebalap dan official.
“Saya beranggapan, satu orang pedagang mendapatkan hingga Rp10 juta. Secara ekonomi, UMKM meningkat. Kalau event ini ada sekali sebulan, saya katakan ekonomi akan semakin tumbuh” jelasnya.
Dirinya juga berharap event terus berlanjut. Chandra menyebut sirkuit permanen yang ada kalau tidak dikelola dengan baik dengan memunculkan event-event lain itu adalah hal yang keliru.
“Investasi yang sudah begitu besar harus kembali lewat pendapatan asli Daerah (PAD). Harus ada event lain, kalau perlu di luar otomotif di bawa ke sini. Supaya sirkuit ini bisa lebih berkembang, dikenal dan menambah biaya operasional untuk pembiayaan pemeliharaan sirkuit,” tandasnya. (*)