MASAMBA — Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, melepas sepatunya usai melantik ratusan anggta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se Kecamatan Malangke, Jumat (08/11/2019). Bukan tanpa sebab, bupati cantik itu melepas pengalas kakinya
Ia ingin menjelaskan, apa filosofi atau makna yang terkandung di dalamnya. Menurutnya, Kepala Desa dan BPD seperti sepasang sepatu yang bentuknya sama tapi tidak boleh tertukar.
“Fungsinya jelas. Sepatu kanan untuk kaki kanan, sepatu kiri untuk kaki kiri. Jangan coba-coba kaki kiri di sepatu kanan memang masuk tapi tidak enak. Maksudnya jangan coba-coba BPD laksanakan tugas dan mau jadi Kades, begitupun sebaliknya, jangan Kades tiba-tiba mau atur BPD,” kata Indah.
Hal lainnya yang ditekankan Bupati perempuan pertama di Sulsel itu, BPD tidak boleh senang ketika Kades bermasalah.
“Anggaplah salah satu sepatu saya berlumpur, maka tidak mungkin saya memakai yang satu berlumpur dan satunya lagi bersih. Pasti yang kita lakukan adalah membersihkan keduanya, sebab kalau salah satunya kotor maka dua-duanya tidak terpakai. Artinya kalau Kades bermasalah sesungguhnya yang patut kita pertanyakan adalah bagaimana kinerja BPD, pengawasannya bagaimana, begitupun sebaliknya, kalau BPD bermasalah kita tanya juga Kadesnya bagaimana,” terangnya.
Indah juga berpesan untuk tidak bertukar peran walau sama-sama bersepatu. “Tetap kompak, jadi teman-teman BPD saya titip Kades sebab mereka ini perpanjangantangan bupati.Teman-teman kades saya titip juga BPD, sebab kalau kita mau baik maka harus sama-sama menjaga dan memperbaiki. Terlebih saya yakin bahwa BPD adalah orang-orang yang tidak lagi memikirkan dirinya, tapi berpikir mendahulukan kepentingan orang banyak,” terangnya. (hms/adn)