Husler Harap Luwu Timur Miliki Universitas

LUTIM – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Batara Guru Kabupaten Luwu Timur menggelar Rapat Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka Wisuda VIII Sarjana Mahasiswa S1 Keperawatan dan DIII Kebidanan. Prosesi wisuda itu berlangsung di Gedung Wanita Simpurusiang Malili, Sabtu (02/11/2018).

Wisuda ini dihadiri Bupati Luwu Timur, HM Thoriq Husler, Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah IX Sulawesi, Prof. Dr. Jasruddin, Kepala Kemenag Luwu Timur, Muhammad Nur Khalik, Ketua Stikes Batara Guru Luwu Timur, Saktiawati, Ketua Yayasan Pendidikan, Andi Ara, Dr. H. Suhardi M. Anwar, Kepala OPD dan orang tua Wisudawan.

Bacaan Lainnya

Ketua Stikes Batara Guru mengatakan, apresiasi dan terima kasih atas dukungan Pemerintah daerah terhadap keberadaan perguruan tinggi khususnya Stikes Batara Guru. Menurutnya, program beasiswa yang di gelontorkan Pemerintah daerah sangat membantu mahasiswa.

“Mayoritas mahasiswa kami itu orang tuanya berpenghasilan menengah ke bawah. Dengan adanya bantuan Pemerintah daerah dalam program beasiswa ini tentu sangat membantu mahasiswa,” katanya.

Untuk Wisuda tahun ini, kata Saktiawati, terdiri dari 103 mahasiswa yang terbagi 69 Sarjana S1 Keperawatan dan 34 sarjana DIII Kebidanan.

Sementara itu, Prof. Jasruddin berharap agar kedepan harus ada Universitas di Luwu Timur. Menurutnya, anggaran yang dikeluarkan untuk beasiswa bagi mahasiswa itu cukup besar mencapai Rp. 22 miliar setiap tahunnya. Sayangnya anggaran itu banyak beredar di wilayah lain tidak di Luwu Timur.

Jasruddin juga mengajak agar pihak Stikes Batara Guru bisa segera membuat proposal merger untuk menjadi Universitas. Menurutnya, Stikes punya potensi untuk itu. Ia juga mendorong agar para alumni untuk merubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja.

Bupati Luwu Timur mengatakan, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur sangat konsisten untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM daerah. Bantuan beasiswa untuk mahasiswa diharapkan agar tidak ada lagi generasi muda Luwu Timur yang tidak mengenyam pendidikan tinggi.

“Kehadiran Universitas sangat di harapkan di Luwu Timur. Bahkan saya juga telah audiensi dengan beberapa pihak universitas dan mengajak untuk membuka cabang di Luwu Timur, namun belum ada yang merespon. Bahkan sentuhan beasiswa Pemerintah daerah untuk mahasiswa juga belum mampu mengajak universitas untuk berkiprah di daerah ini,” jelasnya.

Orang nomor satu di Jajaran Pemerintah Kabupaten Luwu Timur ini juga mengatakan bahwa, penerimaan CPNS di Luwu Timur tetap ada hanya saja kuota dari Kemenpan RB masih sangat minim. “Makanya saya sementara upayakan ini agar tambahan kuota CPNS tahun 2019 Luwu Timur bisa bertambah,” kuncinya. (hms/ikp/kominfo)

Pos terkait