Ipmil Raya Unibos Tuntut Permohonan Maaf Gubernur Sulsel

Massa masih menuntut Gubernur Andi Sudirman Sulaiman (ASS) meminta maaf atas pernyataannya yang menyindir warga Kecamatan Rampi, Luwu Utara agar keluar dari Indonesia.

MAKASSAR – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya Universitas Bosowa (Ipmil Raya Unibos) kembali berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (25/5/2022).

Massa masih menuntut Gubernur Andi Sudirman Sulaiman (ASS) meminta maaf atas pernyataannya yang menyindir warga Kecamatan Rampi, Luwu Utara agar keluar dari Indonesia.

Bacaan Lainnya

Sekitar pukul 14.40 Wita, tampak massa melakukan long march dari titik kumpul di universitas Bosowa Makassar, mahasiswa menyuarakan orasinya yang menuntut Andi Sudirman segera meminta maaf.

Aksi Kembali digelar di bawah guyuran hujan. Dalam semangat aksi massa yang di bawah komando Jendral lapangan Deni Arifin Djella, menuntut untuk dipertemukan dengan Gubernur Sul-Sel.

“Kami kembali turun untuk menuntut apa yang sudah seharusnya dilakukan Gubernur yaitu meminta maaf secara langsung dihadapan kami dan di liput oleh media untuk diperlihatkan pada masyarakat Tana Luwu terkait
Canda Andi Sudirman Minta “Warga Rampi yang Protes Jalan Rusak untuk Keluar dari RI,” katanya.

Mahasiswa menolak untuk bubar hingga permintaan mereka dituruti. Diketahui, mahasiswa tidak hanya menuntut permintaan maaf dari Gubernur Sulsel. Namun, meminta agar Luwu Raya (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur) menjadi provinsi sendiri.

“Saya tantang Bapak Gubernur. Kalau tidak berani menemui kami disini dan mengklarifikasi atas statement terhadap Rampi yang dilontarkan pada hari jadi Luwu Timur, JANGAN HANYA RAMPI SAJA! SEKALIAN LUWU RAYA KELUARKAN DARI SULSEL! Bentuk Provinsi Luwu Raya,” tegas Deni Arifin Djella.

“Pembangunan di Tana Luwu sudah tersetting dari awal untuk tiap-tiap kendalanya, bahkan pernyataan dari Bapak Gubernur yang telah menyakiti hati masyarakat Tana Luwu menciptakan perspektif yang tidak baik terhadap masyarakat Luwu Raya khususnya masyarakat Luwu Utara,” ucap Alan Prima, Putra Daerah Seko, Luwu Utara.

Namun keresahan atas tuntutan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya Universitas Bosowa (IPMIL RAYA UNIBOS) pada Rabu (25/5/2022) belum ditindaklanjuti langsung dari Gubernur Sulawesi Selatan.

“Bagaimana bisa seorang pemimpin yang kami anggap sebagai Bapak kami diperantauan, sulit sekali untuk bertemu dan mengucapkan kata maaf secara langsung,” tegas Humas pergerakan aksi IPMIL RAYA UNIBOS. (*)

Pos terkait