PALOPO — Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan, merilis data penduduk miskin tahun 2018 untuk 24 kabupaten dan kota. Kabupaten paling terbesar penduduk miskinnya adalah Jeneponto. Daerah berjuluk Turatea ini jumlah penduduk miskinnya sebesar 15,48 persen atau setara dengan 15.950 jiwa.
Kota Makassar berada di peringkat pertama daerah paling sedikit penduduk miskinnya yang hanya 4,41 persen atau 66.220 jiwa.
Bagaimana dengan kabupaten/kota di Tana Luwu yang punya slogan Wanua Mappatuo Na Ewai Alena? Slogan tersebut dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih daerah yang subur dan kaya akan sumber daya alam serta mampu menghidupi dirinya sendiri.
BPS merilis, Kabupaten Luwu Timur berada pada posisi ke empat. Daerah penghasil nikel ini hanya memiliki jumlah penduduk miskin sebesar 7,23 persen atau 21.150 jiwa. Disusul kota Palopo, di posisi ke sembilan dengan penduduk miskin sebesar 7,94 atau 14.270 orang.
Yang mengejutkan adalah Kabupaten Luwu dan Luwu Utara. Luwu berada di posisi ke-22 sementara Luwu Utara berada pada peringkat 23. Di Luwu ada 13,36 atau 47.190 jiwa penduduknya yang miskin. Di Luwu Utara 13,69 atau 42,430 jiwa. Dua daerah ini hanya mengalahkan Kabupaten Pangkep dan Jeneponto yang berada di posisi buncit.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan, salah satu penyebab tingginya penduduk miskin di daerahnya karena ada kecamatan yang terisolir.
” Dalam tiga tahun terakhir kita secara massif membangun infrastruktur di daerah terisolir itu. Supaya perekonomian masyarakat meningkat,” katanya. Disamping kata dia sejumlah program digelontorkan guna menekan angka kemiskinan. (adn)