JAKARTA — Nama Rahmat Erwin Abdullah, menjadi perbincangan. Atlet angkat besi atau lifter kelahiran Makassar berusia 20 tahun itu berhasil meraih medali perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020 di kelas 73 kilogram, Rabu (27/07/2021) kemarin.
Total angkatannya 342 kilogram membuatnya naik ke podium dan berhasil mendapatkan medali perunggu. Rahmat kalah dari Shi Zhiyong (China) dengan jumlah 634 kg. Kemudian posisi kedua ditempati oleh Julio Ruben Mayora Pernia (Venezuela). Julio Ruben Mayora Pernia berhasil mengangkat total beban 346 kg.
Dengan hasil ini, medali perunggu Rahmat Erwin menjadi yang ketiga untuk Indonesia dari cabor angkat besi di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Sebelumnya, medali pertama Olimpiade Tokyo 2020 milik Indonesia disumbangkan oleh Windy Cantika Aisyah dari cabor angkat besi kelas 49 kg. Dia menyumbangkan medali perunggu dalam debutnya di olimpiade.
Kemudian medali kedua juga dari cabor angkat besi, tepatnya medali perak dari Eko Yuli Irawan (61 kg). Dikutip dari Kompas.com, sebenarnya Rahmat tidak dibebani target medali pada ajang Olimpiade Tokyo 2020. Dia hanya mendapat tugas untuk masuk delapan besar. Tetapi, takdir berkata lain.
Usahanya membuat cerita manis dalam debutnya di Olimpiade Tokyo 2020. Keberhasilan Rahmat tembus Olimpiade Tokyo 2020 juga bisa dibilang mendadak. Rahmat Erwin Abdullah lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 setelah Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) melakukan penyesuaian poin dan kelas dari setiap lifter pada 6 Juni lalu. Hasilnya, Rahmat Erwin Abdullah mengumpulkan 3,551.5311 poin dan menempatkan dirinya di peringkat ke-11.
Sebelumnya, April 2021, peringkat Rahmat di IWF adalah ke-22 dunia. Kemudian, dalam setiap kelas hanya 13 lifter yang mendapat tiket ke Olimpiade Tokyo 2020, terdiri dari delapan lifter yang masuk jajaran deapan besar dunia dan lima lainnya merupakan wakil dari setiap kontinen atau benua. Benar, Rahmat Erwin Abdullah meraih tiket ke Olimpiade dengan jalur kontinental atau benua.
Tampil di Olimpiade Tokyo 2020 bukanlah perihal mudah. Dia harus menunjukkan kemampuannya terlebih dahulu pada ajang Asian Junior Championship 2019, di Tashkent, dan hasilnya medali emas. Kemudian Rahmat masuk ke kategori senior pada ajang Asian Championship 2020.
April 2021, dan berhasil meraih medali perunggu. Selain itu, Rahmat diberi kesempatan oleh IWF untuk memperbaiki peringkatnya dengan ambil bagian di World Junior Championship 2020 di Tashkent, Mei 2021. Hasilnya, dia berada di posisi kedua dengan total angkatan 331 kg (snatch 143 dan clean & jerk 188 kg).
Usianya yang masih 20 tahun tentu berkesempatan besar mengibarkan bendera Indonesia di dunia pada masa mendatang. Dia juga mengakui bahwa kegemilangannya saat ini merupakan tuah ayahnya yang juga seorang atlet angkat besi Indonesia, Erwin Abdullah. Ibunya juga seorang atlet nasional sekaligus pelatih angkat besi, Ami Asun Budiono. (*/adn)