BANTEN – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, meminta masyarakat untuk tidak khawatir dan termakan isu kekurangan stok daging sapi. Ia menjamin ketersediaan stok daging sapi hingga Lebaran Idul Fitri, awal Mei 2022.
Hal itu dikatakan Syahrul Yasin Limpo di sela-sela kunjungannya ke perusahaan peternakan sapi, PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM) di Tangerang, Banten, Rabu (2/3/2022).
Dilansir dari Tribun-timur.com, PT TUM fokus menggemukkan sapi dari jenis Brahman yang didatangkan dari Australia. Saat melihat ketersediaan sapi di peternakan tersebut, ia yakin ketersediaan sapi siap potong cukup.
“Kita punya kesiapan di sini 6 ribu hingga 8 ribu ekor dan menjadi faktualisasi dari data yang kita laporkan kepada Bapak Presiden, karena Bapak Presiden minta di faktualisasi validasi data, apakah betul antara data dan kenyataan di lapangan seperti itu,” kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini.
Ia sampaikan, data yang dilaporkan secara periodik kepada Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi telah divalidasi di lapangan.
Menurutnya, ketersediaan daging dan sapi cukup, sehingga jika terjadi dinamika harga saat ini dipengaruhi adanya fluktuasi harga di global yang terjadi dan harga internasional yang mempengaruhi harga. “Tetapi kita berharap tidak ada yang panik karena sebenarnya ketersediaan stok kita cukup untuk itu”, tegasnya menambahkan.
Lebih lanjut ia sebutkan, berdasarkan update data per 2 Maret 2022, hasil pendataan dan verifikasi secara faktual data ketersediaan daging sapi/kerbau bulan Maret hingga Mei 2022 sebanyak 234.091,2 ton, sedangkan kebutuhan sebanyak 202.937,8 ton.
Masih ada surplus sebanyak 31.153,4 ton.
Komposisi ketersediaan daging tersebut terdiri:
- Produksi sapi/kerbau Lokal sebanyak 445.884 ekor atau setara daging 80.268,0 ton;
- Total Sapi Bakalan Impor siap potong pada bulan Maret-Mei sebanyak 143.464 ekor atau setara daging 27.500,6 ton;
- Daging sapi/kerbau beku impor sebanyak 95.114,8 ton.
Menurutnya, validasi data prognosa ketersediaan dan kebutuhan daging sapi/kerbau ini secara periodik telah dibahas bersama dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya, serta assosiasi peternakan.
Lebih lanjut, Syahrul Yasin Limpo jelaskan, sentra-sentra sumber produksi sapi yang dihitung saat ini baru dari 10 sentra-sentra produksi di Indonesia.
“Ketersediaan sapi/kerbau lokal sudah ada tersedia by name by address pada 10 provinsi sentra sapi/kerbau lokal. Kami siap membantu menghubungkan antara pemotong, pedagang, BUMN, dan BUMD dengan sumber sapi/kerbau lokal by name by address untuk melakukan pembelian sapi/kerbau lokal,” ujarnya.
Bahkan ia sebutkan, jika ada permasalahan untuk pembayaran secara cash, pemerintah saat ini telah memberikan bantuan fasilitasi permodalan berupa Skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pembelian sapi/kerbau lokal yang siap potong di peternak/kelompok ternak.
“Untuk itu, kita minta agar para pemotong dan pedagang daging sapi agar tetap berjualan karena stok sapi siap potong sampai lebaran InsyaAllah aman,” tuturnya menambahkan.
Sementara itu, Supply Chain Manager PT TUM, Tri Nugrahwanto menyampaikan populasi sapi di PT TUM saat ini sebanyak 6.520 ekor, dengan sapi siap potong untuk bulan Maret 2022 sebanyak 2.100 ekor dan untuk bulan April sebanyak 3.000 ekor, serta bulan Mei sebanyak 2.500 ekor.
Ia menyebutkan untuk menambah populasi sapi, PT TUM berencana impor pada bulan Maret 2022 sebanyak 3.000 ekor (sudah kontrak 1.900 ekor dan akan akan tiba/ETA pada tanggal 21 Maret 2022). (*)