Menteri Parekraf Sandiaga Dijadwalkan Dua Hari di Palopo

Sekda Palopo, Firmanza memimpin rapat jelang kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga ke Palopo pada tanggal 11-12 Oktober 2022.

PALOPO — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Salahuddin Uno dijadwalkan akan berkunjung ke kota Palopo pada tanggal 11-12 Oktober 2022.

Kedatangan mantan wagub DKI itu untuk melakukan penilaian lapangan Kampung Wisata Kambo oleh pada lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022.

Bacaan Lainnya

Guna memaksimalkan penyambutan kedatangan Sandiaga, pemkot Palopo melaksanakan rapat yang dipimpin Sekda, Firmanza. Dihadiri Kadis Parekraf, Munasirah dan stakeholder.

Firmanza mengatakan, dikeranakan ini membawa nama Kota Palopo, dirinya berharap agar dalam pelaksanaan penilaian nantinya semua stakeholder bisa bekerjasama, saling berkoordinir dengan tim OPD terkait agar semua berjalan sebagaimana yang diharapkan.

“Terkait kunjungan Menteri Sandiaga Salahuddin Uno di Kota Palopo, nantinya tidak terfokus kepada Desa Wisata Kambo saja, melainkan juga melihat hasil kolaborsi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil menegah, bagaimana pelaku-pelaku usaha yang menjadi binaan Dinas Koperasi, juga binaan-binaan dari Dinas Perikanan, Perindustrian termasuk Dinas Pariwisata yang membawahi Ekonomi Kreatif juga dihadirkan,” katanya.

“Dalam pelaksanaan nantinya agar menggalang pelaku usaha untuk dapat mengambil bagian atau peran dalam kunjungan Menteri Pariwisata sekaligus dalam penilaian desa wisata Kambo,” harap Sekda.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Kota Palopo, Munasirah mengatakan kampung Wisata Kambo penilainnya ialah melihat bagaimana keaktifan serta sertaan masyarakat dalam pemgembangan desan wisata kambo itu sendiri.

Ia mengungkapkan pada saat penganugerahn desa wisata tahun lalu, ada beberapa indikator yang harus dipertahankan, diantaranya daya tarik pengunjung, kebersihan toilet umum, souvenir, layanan homestay, konten kreatif bagaimana pengelolah desa wisata membuat konten berkaitan desa wisata tersebut.

“Mulai dari kebersihan, kesehatan, keamanan, kelestarian lingkungan hingga adanya kelompok sadar wisata itu semua dinilai,” jelas Munasirah. (*)

Pos terkait