PALOPO — Mulai Minggu (26/9/2021), PT Pertamina memberlakukan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite setara dengan harga BBM bersubsidi jenis premium di Luwu Raya melalui Program Langit Biru.
Hal itu dibenarkan oleh Taufik, Senior Supervisor Communication and Relation Pertamina Regional Sulawesi saat dihubungi Ritmee.co.id via ponselnya.
Ia menjelaskan, PLB merupakan program edukasi agar pengendara menggunakan BBM berkualitas ramah lingkungan khusunya spesifikasi kendaraan terkini. Melalui program ini, pertamina memberikan promo harga pertalite dari Rp7.850 menjadi Rp6.850 atau hampir setara dengan harga premium yakni Rp6.450.
Hanya saja, harga tersebut hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda dua, tiga dan mobil plat kuning. Mobil dengan plat hitam tetap bisa menggunakan pertalite, namun dengan harga normal.
“Kendaraan tahun 2.000 keatas sudah menuntut sebenarnya menggunakn pertalite. Premium ini sudah lama, sudah dari jaman orde lama-orde baru. Ya kendaraan spesifikasinya waktu itu. Sekarang kita dituntut oleh pabrikan mesin kendaraan, kemudian oleh agen tunggal pemegang merk, itu di buku manualnya tertera kebanyakan motor atau mobil sekarang spesifikasinya minimal RON 90 (pertalite),” beber Taufik.
“Jadi kami pengen masyarakat itu merasakan berkendara menggunakan pertalite dengan memberikan harga lebih hemat Rp1.000 yang sifatnya promo, bukan turun harga. Promo ini ada masa berlakunya,” sambungnya.
Taufik mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan promo ini. Kata dia, nanti kalau sudah gunakan pertalite akan terasa enakya.
Ditanya apakah pihaknya masih akan menjual premium, Taufik mengaku saat ini masa transisi. Stok premium ditampung di depot pertamina di Palopo. Bisa digunakan jika diminta langsung ke kepala daerah.
“Premium itu kita masih ada di depot pertamina di Palopo tersedia. Hanya saja karena kebutuhan masyarakat sekarang, kendaraannya lebih banyak menggunakan pertlite. Konsumsi untuk BBK di Sulsel sekiatr 65 persen. Jadi mayoritas sudah memakai pertalite. Premium tetap disalurkan untuk nelayan. Yang memang secara peraturan distribusi memang diperuntukan (untuk nelayan),” terangnya.
Pihaknya tetap mengadakan stok premium di Palopo, hanya saja karena masa promo pertalite jadi menyesuaikan permintaan masyarakat. “Selama masa promo, tidak juga di setop (distribusi premium), kita perhatikan antusiasme masyarakat. Selama masa promo, tanki SPBU kita isi pertalite. Kalau mau premium, silahkan ke kepala daerah,” tandas Taufik. (asm)