LUTIM – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur bekerjasama dengan PT. Vale Indonesia melakukan Rapat Koordinasi terkait Evaluasi Pelaksanaan Program PKPM di Empat Kecamatan Tahun 2020. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Sasana Praja, Kantor Pemkab Luwu Timur, Selasa (05/01/2021).
Membuka sambutannya, Irwan Bachri Syam mengajak masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan agar mencegah semakin luasnya penyebaran Covid-19 di Luwu Timur. Ia mengingatkan kembali bahwasanya tingkat penularan wabah covid-19 di Bumi Batara Guru belum mereda bahkan mulai ada peningkatan kasus kematian.
Lebih lanjut mengenai evaluasi pelaksanaan Program Pengembangan Kawasan Desa Mandiri (PKPM) PT.Vale, Irwan mengatakan tujuan awal program kemandirian masyarakat yang digagas oleh PT. Vale merupakan program jangka panjang yang bertujuan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap perusahaan tambang. Program tersebut diharapkan bisa menjadi sumber ekonomi strategis bagi masyarakat dan tentunya juga sebagai sumber pemasukan daerah di masa depan.
“Telah dibentuk kluster-kluster yang berada 10 kawasan pemberdayaan PT. Vale sesuai dengan potensi yang ada di masing-masing kawasan. Kawasan ini saya minta agar bisa lebih memfokuskan diri dalam menyusun program sesuai potensi masing-masing,” tambahnya.
Ardian Indra putra, GM social development program PT. Vale menuturkan ada beberapa isu yang muncul di lapangan terkait pelaksanaan program PKPM, diantaranya perubahan spesifikasi program yang belum terkonfirmasi antara perencanaan dengan pelaksanaan kegiatan, hal itu telah difasilitasi dan terselesaikan.
Selain itu, aspek lahan yang kurang sesuai dengan program, seperti area penanaman pohon mangrove di Kecamatan Malili yang tidak maksimal juga akan diriset kembali menyangkut kualitas bibitnya. PT. Vale juga akan terus membuat terobosan lain baik dari sisi teknologi baru demi menunjang pelaksanaan PKPM Luwu Timur.
Menurut laporan evaluasi yang dipaparkan, Laode Ichman selaku tim koordinasi PPM PKPM PT. Vale, realisasi fisik PKPM terhitung dari 2018 sampai dengan 2020 sebagian besar telah terlaksana dengan baik. Adapun yang belum terealisasikan masih terbentur dengan masalah pengadaan lahan untuk program. Sementara laporan realisasi program yang masih berlangsung prosesnya di tahun 2020 kemarin telah hampir menelan biaya Rp 32 Miliar.
Terkait dengan adanya beberapa masalah yang muncul di aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan, Irwan meminta agar segera diselesaikan secepat mungkin.
Bumdes, Bumdesma serta Pemerintah daerah bersama-sama membuat program di kawasan pemberdayaan PT. Vale yang berada di 4 Kecamatan dan 39 Desa di Luwu Timur diharapkan tetap sejalan dengan program PT. Vale dalam pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan. (hms/ikp/kominfo)