LUWU — Salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan petani saat musim panen ialah pemberian pupuk, apalagi saat ini Luwu Raya, khususnya di Kabupaten Luwu, tengah memasuki musim tanam. Meski demikian, pasokan pupuk di Kab. Luwu dikeluhkan para petani.
Menyikapi kelangkaan pupuk bersudsidi, Kepala Dinas Pertanian Luwu, Albaruddin Andi Picunang mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak distributor. Menurutnya ada 300 ton pupuk bersubsidi jenis Phonska yang siap didistribusikan secara bertahap.
“Hanya saja kendala yang ada saat ini yaitu pendistribusian pupuk dari lini I ke lini II atau dari gudang di Makassar ke gudang yang ada Luwu, memang mengalami keterlambatan,” katanya Selasa (23/02/2021).
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan Phonska di setiap kios, agar secepatnya melakukan pendistribusian pupuk ke kios,” tambahnya.
Ketua DPK Pemuda Tani HKTI Luwu, Ridwan Bakokang mengatakan, selain langkanya pupuk bersubsidi, petani di Kab.Luwu masih banyak yang belum terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi dari pemerintah.
“ Selain itu, petani yang terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi luas lahannya tidak sesuai dengan luas lahan yang sebenarnya, sehingga pupuk yang diterima tidak mampu memenuhi kebutuhan lahan,” kata Ridwan yang juga anggota DPRD Luwu.
Menurut Ridwan, kelangkaan pupuk juga terjadi pada pupuk nonsubsidi, dengan terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi maupun pupuk nonsubsidi di pasaran, menjadi ancaman tersendiri bagi para petani.
“ Jika masalah kelangkaan pupuk ini dibiarkan tanpa solusi yang jelas, saya khawatir para petani di Kab. Luwu terancam gagal panen. Untuk itu saya berharap kepada semua pihak yang terkait untuk memperbaiki dan mendata ulang petani calon penerima pupuk subsidi, dan memperketat pengwasan terhadap pendistribusiannya,” tandasnya. (*)