MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, menyampaikan kepada seluruh guru se-Sulsel kedatangan Kepala Dinas Pendidikan di sekolah-sekolah bukan untuk mengancam justru datang untuk mendengarkan semua keluhan guru-guru.
“Tugas Kadis Pendidikan bukan mengancam tapi datang mendengar keluhan guru-guru,” tegas Prof Nurdin Abdullah dalam sambutannya, di acara peringatan hari guru Nasional, di Hotel Claro Makassar, Senin 2 Desember 2019.
“Datang di sekolah bukan untuk melihat kekurangan, bagaimana memberikan apa yang menjadi kebutuhan sekolah dan guru,” lanjutnya.
Kegiatan yang mengangkat tema “guru bergerak Indonesia maju” itu menjadi angin segar pula bagi seluruh guru dan Kadis pendidikan di kabupaten kota se-Sulsel. Sebab dibawah kepemimpinan dirinya sebagai orang nomor satu di Sulsel tidak susah-susah lagi mengurus kenaikan pangkat.
“Guru fokus mengajarkan anak-anak didiknya, kenaikan pangkat, tempat mengajar dan kesejahteraan itu tugas pemerintah. Dan Alhamdulillah sekarang kita sudah ada kenaikan pangkat secara otomatis, jadi tidak perlu repot-repot ke kantor dinas pendidikan Sulsel lagi,” jelas kepala daerah dengan sejuta karya ini.
Menurut Prof Nurdin, Indonesia patut berbangga memiliki Menteri Pendidikan adalah generasi muda dan corak berpikirnya mengarah ke tehnologi pendidikan. “Menteri pendidikan kita ingin proses belajar mengajar itu nyaman dan lebih banyak di luar ruangan,” kata mantan Bupati Bantaeng 2008-2018 ini.
Bila perlu, lanjutnya, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota dan guru membuat Fokus Group Diskusi (FGD) untuk membicarakan bagaimana masa depan pendidikan. “Pendidikan itu adalah benteng pertahanan. Kita harus duduk bersama, bila perlu kita lakukan FGD di daerah, karena pendidikan ini tidak boleh di anggap enteng,” pungkasnya. (rls/adn)