LUWU – Seorang balita, Angga (4), warga Desa Tallang Bulawang, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, didiagnosa menderita polio. Atas penyakit tersebut, ayah kandungnya, Ahmad berharap ada bantuan dari Pemerintah setempat agar Angga dapat dirawat di Rumah Sakit.
“Saya hanya kerja serabutan, kalau lagi tidak ada kerjaan, saya cari madu di hutan,” kata Ahmad, Senin (27/1/2020).
Ahmad bersama istri dan empat orang anaknya tinggal di Desa Tallang Bulawang, Kec. Bajo, Kab. Luwu sejak tahun 2015, setelah pindah domisili dari Kab. Maros.
“Kenginan kami untuk membawa Angga ke Rumah Sakit, sampai saat ini belum terkabul, kami tidak punya biaya dan Angga belum terdaftar sebagai peserta BPJS,” ujarnya.
Namun, harapan Ahmad tersebut sulit diwujudkan Pemerintah Desa Tallang Bulawang. Kepala Desa Tallang Bulawang, Hadrah Syam bingung harus berbuat apa.
Pasalnya, Ahmad masih tercatat sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Maros, sehingga tidak dapat didaftarkan di Luwu.
“Kami sudah konfirmasi langsung ke pak Ahmad, dan rupanya masih terdaftar sebagai penerima PKH di Maros. Kami juga sarankan untuk ke Maros, menerima bantuan PKHnya, tapi Ahmad menolak, karena tidak punya biaya transportasi,” kata Hadrah Syam.
Kondisi Ahmad dan keluarganya ini menyulitkan Pemerintah Desa di Tallang Bulawang, untuk memberikan bantuan, dimana lokasi yang digunakan Ahmad membangun rumah, hanya pinjam pakai dari orang lain, sehingga tidak dapat dimasukan sebagai penerima bantuan bedah rumah.
“Tapi ada solusi, kami akan buatkan surat keterangan tidak mampu, agar anaknya bisa segera ditangani dokter,” pungkasnya. (fit/liq)