Hasil Observasi Mahasiswa KKN Unhas di Palopo, Masyarakat Mulai tak Percaya Corona

PALOPO — Menghadapi pandemi covid-19, Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ini dengan metode yang berbeda.

KKN Tematik Gelombang 104 Universitas Hasanuddin dilaksanakan secara daring dengan tema “Bersatu Melawan COVID-19. Ada beberapa lokasi yang menjadi tempat dilaksanakannya KKN salah satunya di Kota Palopo sebanyak 58 mahasiswa, terdiri dari 3 kelompok dan tersebar di kecamatan.

Bacaan Lainnya

Pada Kamis (6/8/2020), mereka menemui Jubir Covid-19 pemkot Palopo, dr Ishaq Iskandar.

Salah satu mahasiswa KKN Unhas dari kelompok 3, St Ainul Rachmadani mengatakan tujuan dilakukan wawancara tersebut ialah untuk memberikan informasi mengenai Covid-19 secara umum serta gambaran mengenai Covid-19 yang ada di Kota Palopo.

“Mulai dari status Covid-19, kondisi (sikap dan perilaku) masyarakat selama pandemi, hingga peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Palopo,” kata Ainul.

Hasil wawancara dengan dr Ishaq Iskandar lanjut Ainul, nantinya akan dibuat menjadi satu video yang akan disebarluaskan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kota Palopo.

“Harapannya, informasi yang disampaikan langsung oleh Juru bicara Penanganan Covid-19 Kota Palopo ini bisa membuat masyarakat menjadi percaya bahwa Covid-19 benar-benar ada. Selain itu, masyarakat menjadi lebih peka dan patuh terhadap peraturan yang berlaku, dan mau turut serta khususnya dalam upaya pencegahan agar penularan Covid-19 di Kota Palopo dapat diminimalisir,” bebernya.

Masih kata Ainul, wawancara yang dilakukan bersama Juru Bicara Pencegahan Covid-19 ini meruapakan salah satu perogram kerja Kelompok Palopo 3.

Program kerja ini dilakukan berdasarkan hasil observasi dan rekomendasi yang diberikan oleh pemerintah daerah yang menjadi lokasi KKN Kelompok Palopo 3, yaitu Kecamatan Wara Timur dan Wara Utara.

“Adapaun hasil observasi lapangan yang diperoleh ialah banyak masyarakat yang “tidak” percaya bahkan “sudah tidak” percaya atau percaya tetapi “tidak peduli” dengan keberadaan Covid-19,” sebutnya.

“Hal tersebut akhirnya menyebabkan masyarakat cenderung tidak peduli serta tidak menerapkan himbauan dan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah,” tambah Ainul.

Meski demikian, Ainul menegaskan bahwa Covid-19 itu nyata. “Oleh karena itu, Mari Bersatu Melawan Covid-19. Bagaimana caranya, ya dengan menerapkan protokol kesehatan,” tutupnya. (rls)



Pos terkait