Keluarga Rifqillah Ruslan Ungkap, Korban Sempat Dimassa Warga Sebelum Dianiaya oleh Kades Seppong di IGD Rumah Sakit

Kondisi mayat Rifqillah Ruslan (15) anak dibawah umur yang mendapat penganiayaan di ruang IGD Rumah Sakit Batara Guru Belopa oleh Irwan Sultan (Kades) Seppong.

Luwu- Sebelum dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena kecelakaan, rupanya Rifqillah Ruslan (15) sempat dimassa oleh warga di lokasi lakalantas di Desa Seppong, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu 28 Mei 2025 pekan lalu.

Hal itu diungkap oleh orang tua korban, Ruslan saat dikonfirmasi terkait kebenaran penganiayaan yang dialami oleh anaknya di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Batara Guru Belopa.

Bacaan Lainnya

“Sebelum dilarikan ke rumah sakit, anak saya sempat dimassa oleh warga di Desa Seppong setelah terlibat kecelakaan motor dengan kepala Desa setempat. Bahkan motor yang dikendarai oleh anak saya juga tak luput dari amarah warga,” katanya, Kamis (05/06/2025).

Bahkan setelah di IGD kata Ruslan, kepala desa Seppong juga menganiaya Rifqillah dengan kondisi terbaring dan tangan diinfus.

“Ada teman anak saya yang melihat penganiayaan almarhum oleh kepala desa itu di IGD. Kepala desa Seppong ini memukul bagian belakang kepalanya. Almarhum juga sempat mengeluh ke ibu nya jika bekas pukulan kades itu terasa sangat sakit,” ucapnya.

Saat kecelakaan lanjut orang tua Rifqillah, anaknya hanya mengalami luka ringan dan lecet dibeberapa bagian tubuh.

“Namun setelah meninggal dunia, bagian belakangnya memar ungu kebiruan mulai dari tengkuk (leher) hingga belakang pundaknya, sehingga kami memutuskan untuk melakukan otopsi sebab kami tidak terima dengan adanya penganiayaan di IGD rumah sakit,” katanya.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Jody Dharma yang dikonfirmasi membenarkan bahwa Rifqillah Ruslan (15) meninggal dunia setelah mendapat penganiayaan di IGD Rumah Sakit Batara Guru Belopa.

“Antara korban dan kepala desa seppong sebelumnya terlibat kecelakan motor, saat itu kades ini berboncengan dengan anaknya. Setelah di IGD rumah sakit, anak kades ini tidak sadarkan diri,” katanya.

“Karena emosi kades memukul korban Rifqillah yang saat itu juga menjalani perawatan pasca kecelakaan, Tim Forensik Polda Sulsel juga telah melakukan otopsi terhadap jenaza Rifqillah,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Rifqillah (15) meninggal dunia setelah dianiaya oleh Kepala Desa Seppong saat berada di ruang Instalansi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Batara Guru Belopa.

Diketahui Kepala Desa yang melakukan penganiayaan terhadap anak dibawah umur yang saat itu mendapatkan perawatan di IGD rumah sakit dalam keadaan sadar.

Beberapa saat setelah mendapat penganiayaan dari Irwan Sultan (Kades Sepppong) Rifqillah Ruslan dinyatakan meninggal dunia. (*)



Pos terkait