LUWU – Alumni SMPN 2 Bua Ponrang Kab. Luwu memberi bantuan kepada keluarga Abdul Salam (81) warga Desa Lare-Lare, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulsel, dimana dua orang anaknya Anita (34) dan Saldi (31) yang mengalami gangguan jiwa sejak belasan tahun.
Anita sendiri tercatat pernah bersekolah di SMPN 2 Bua Ponrang. Kedatangan mereka untuk meringankan beban hidup Abdul Salam.
Lisnawati, salah satu rekan sekolah mengatakan bahwa selama ini, Anita tidak pernah lagi telihat, bahkan sering menanyakan keberadaan Anita pada rekan yang lainnya.
“Saat reuni akbar SMP 2 baru-baru ini, sempat kami cari tapi ada kabar jika ia sudah meninggal, namun saat keberadaan Anita yang diberitakan beberapa media menjadi viral, kami langsung mengumpulkan dana ala kadarmya untuk membantu pengobatan dan keperluan sehari-hari keluarganya,” kata Lisawati, saat dikonfirmasi, Rabu (04/12/2019) sore.
“Kondisi dari Anita sangat memperihatikan, saat berada di rumahnya, kami masuk ke kamar Anita yang langsung bersentuhan dengan ruang dapur,” terangnya.
Melihat kondisinya yang memprihatinkan, Lisawati berharap pemerintah lebih memperhatikan kondisi keluarga rekannya itu.
“Kami berharap, pemerintah tidak hanya fokus pada kondisi Anita dan Saldi, tapi juga memperhatikan kondisi keluarga dan tempat tinggalnya,” tutur Lisnawati.
Sebelumnya, Anita diberitakan mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2003, yang diawali dengan demam tinggi. Abdul dan Halima sempat membawa Anita ke rumah sakit. Namun, karena keterbatasan biaya tidak memungkinkan untuk merawat Anita berlama-lama di rumah sakit.
“Saat kami membawa Anita berobat ke rumah sakit, kami terpaksa mengutang dulu demi membiayai pengobatannya. Waktu itu tidak ada perubahan pada dirinya.Dan karena keterbatasan biaya, kami terpaksa harus keluarkan dari rumah sakit,” kata Abdul Salam.
Selain Anita, anak kedua Abdul Salam juga mengalami gangguan jiwa yang gejala awalnya mirip dengan sakit sang kakak. Karena tidak ingin kedua anaknya menganggu warga sekitar, kakak beradik itu sempat dipasung selama belasan tahun.
Saat ini, Anita dan Saldi telah ditangani Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu. Tim Medis dokter Bunadi mengatakan bahwa kejadian yang dialami kedua bersaudara dari anak pasangan Abdul Salam dan Halima itu diduga adanya pfaktor genetik dan stresor (tekanan) ekonomi.
“Biasanya kalau faktor genetik itu agak berat ditambah tekanan ekonomi dan pekerjaan serta pendidikan sehingga kalau selesai berobat dan sembuh tetapi stresornya masih ada jadi tingkat kekambuhannya akan susah diatasi,” jelasnya.
Sementara Kepala Desa Lare-lare Syarifuddin mengatakan bahwa setelah melihat kondisi warganya pihaknya akan memberi bantuan berupa kursi roda.
“Karena saya ini baru satu bulan menjabat sebagai Kepala Desa maka saya berinisiatif untuk memberikan Kursi Roda secara pribadi, karena sesuai dengan informasi dokter tadi bahwa si Anita ini jarang goyang jadi bagus kalau diberikan kursi roda agar bisa menghirup udara segar di luar dan terbuka alam pemikirannya,” tutur Syarifuddin. (fit/liq)