LUWU – Dua pemuda asal Desa Bone Posi, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Ismunandar dan Ahmad menepis anggapan bahwa petani kopi tidak pernah kaya.
Mendapat kunjungan dari Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu khususnya bidang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), di Desa Bone Posi, Selasa (26/11/2019), mereka secara bergantian memberi penjelasan tentang usaha yang mereka rintis dalam mengelola hasil perkebunan kopi.
“Luas area perkebunan kopi di Desa Bone Posi ini sekitar 160,5 hektare. Namun masyarakat disini terutama petani kopi tidak pernah bisa sukses jika hanya berhenti pada proses panen saja. Inilah yang menjadi dorongan buat kami untuk melanjutkannya ke tahap produksi hingga pemasarannya,” kata Ismunandar.
Dia mengatakan untuk memperlancar usaha, dirinya bersama beberapa petani kopi membentuk sebuah kelompok yang diberi nama Buntu Coffee. Melalui bantuan pemerintah kelompok mereka menerima bantuan peralatan pasca panen dan pengolahan. Sedangkan Ahmad mengelola usahanya yang diberi nama Banua Coffee secara mandiri.
Tahun 2019, kedua pemuda ini mengaku sudah memproduksi bubuk kopi 500 hingga 700 kg sebagai tester dan telah dipromosikan pada beberapa pengelola resto dan café di kota Belopa serta kota Palopo.
Merespon antusias kedua pemuda tersebut, Ketua TP-PKK Kab Luwu, Hayarna Hakim menyatakan TP PKK Kab Luwu melalui UP2K siap mendukung untuk perkembangan usaha keduanya.
“Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah dan melalui UP2K TP PKK kita siap membantu mengembangkan usaha produksi kopi lokal ini terutama dalam mempromosikannya. Insya Allah dalam waktu dekat ada kegiatan pameran TP-PKK se Sulawesi Selatan dan kopi ini akan kita ikut sertakan sekaligus memperkenalkan kepada para pengunjung nantinya sebagai produk lokal asli dari kecamatan Latimojong kabupaten Luwu,” kata Hayarna Hakim. (hms/liq)