Surat Terbuka Untuk Plt Gubernur Sulsel Dari Warga Luwu Utara Akibat Jembatan Trans Sulawesi Ditutup

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. (int)

PALOPO — Seorang warga Luwu Utara bernama Rival Pasau, menulis surat terbuka untuk Plt Guberur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Ia mengeluhkan lambannya perhatian Andi Sudirman, dalam penanganan Jembatan Miring perbatasan Palopo-Luwu yang merupakan jembatan Trans Sulawesi.

Ia mengaku sudah dua pekan tak bertemu dengan anaknya yang berada di Kota Palopo akibat sulitnya akses jalan. Berikut surat lengkapnya.

Bacaan Lainnya

Plt. Gubernur sulsel yang saya hormati, sepuluh hari berlalu. Pasca Jembatan miring ditutup, setelah mengalami kerusakan karena amukan air bah pada 30 Oktober yang lalu.

Pagi ini Bapak nimbrung di fanpage bapak dengan caption pembuka fokus dan penutup, ini harus segera diselesaikan karena emergency.

Tentu saja Pak, sejak sepuluh hari yang lalu ditutupnya akses jembatan miring adalah bencana yang bisa berdampak sistemik. Tentu pula Pak, kerusakan jembatan mesti segera diselesaikan dengan cepat dan tepat.

Pernyataan bapak pagi ini melalui akun resmi seolah basa basi dan kilah atas lambannya penananganan Jembatan miring, setelah dua pekan berlalu.

Saya jadi teringat sajak Sutardji Calzoum Bachri dalam puisinya berjudul Jembatan. “Kata-kata telah lama terperangkap dalam basa-basi, dalam isyarat dan kilah tanpa makna”.

Jembatan miring yang bisu membuka mata hati kita melihat kenyataan, ada yang macet dikepala Pemerintah setelah dua pekan berlalu. Pemerintah seolah tak berdaya menangani kerusakan jembatan dan kemacetan yang timbul akibat putusnya akses jembatan miring.

Plt. Gubernur yang saya banggakan, sudah dua pekan ini beranda faceebok saya dipenuhi keluh kesah warganet, akibat putusnya akses jembatan miring. Keluhan mereka berbagai macam rupanya pak, andai saja ia dirangkum dalam satu buku, jadilah ia setebal sureq I Lagaligo.

Kelangkaan BBM, LPG, gabah petani yang tak terangkut, sampai meroketnya harga sandang, pangan dan papan sudah terasa pak. Tentu saja ini bencana yang lebih besar, andai saja kerusakan Jembatan miring tidak segera diatasi.

Plt. Gub. Sulsel yang saya cintai. Jembatan itu seperti cinta. Jembatan menghubungkan yang terputus dan mebebaskan yang terasing. Jembatan adalah bagian penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Sudah tak terhitung lagi berapa banyak orang yang telah merasakan manfaat jembatan, manfaat yang selalu tidak disadari.

Nilai kemanfaatannya baru disadari ketika jembatan itu rusak atau ambruk. Karena itu Pak, sebagai pemimpin kami berharap bapak punya pikiran alternatif, agar penanganan jembatan miring tidak berlarut-larut. (*)

Hormatku Pak Gub : Rival Pasau, Warga Masamba yang sudah dua pekan menahan rindu untuk anak, kerena sulitnya akses Masamb-Palopo.

Pos terkait