PALOPO — Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kota Palopo menjadi yang tertinggi di Sulsel. Hal itu disampaikan kepala Bappeda kota Palopo, Firmanza saat pembahasan KUA-PPAS bersama dengan Banggar DPRD Palopo, Rabu (13/11/2019).
“Persentase TPT kota Palopo di tahun 2017 sebanyak 10,96 persen, naik satu digit menjadi 11,60 di tahun 2018. Ini yang tertinggi di Sulsel,” sebut Firmanza.
TPT adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. TPT yang tinggi kata Firmanza menunjukkan bahwa terdapat banyak angkatan kerja yang tidak terserap pada pasar kerja. Misalnya TPT 6 persen, artinya dari 100 penduduk usia 15 tahun keatas yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa (angkatan kerja) sebanyak 6 orang merupakan pengangguran.
“Ini mengindikasikan besarnya persentase angkatan kerja yang termasuk dalam pengangguran,” beber Firmanza.
Lanjut Firmanza, tingginya arus urbanisasi menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya pengangguran di kota Palopo.
“Kota Palopo menjadi salah satu kota tujuan pendidikan di wilayah utara Sulsel dan mereka yang telah lulus dari perguruan tinggi masih tetap tinggal di kota Palopo untuk mencari pekerjaan,” jelasnya.
Tidak hanya pengangguran, pertumbuhan riil ekonomi kota Palopo dalam lima tahun terakhir mengalami perlambatan. Pada tahun 2014 berada pada angka 7,05 persen, tahun 2015 pada angka 6,45 persen, tahun 2016 pada angka 6,98 persen, tahun 2017 pada angka 7,17 persen dan tahun 2018 sebesar 7,52 persen.
“Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini disebabkan oleh menurunnya konstribusi sektor perdagangan besar dan eceran dari tahun ke tahun di kota Palopo. Padahal selama ini, sektor tersebut memberikan konstribusi yang paling besar terhadap struktur perekonomian Palopo,” pungkas Firmanza. (asm)
