Konsolidasi Relawan Penggerak, BEF Konsisten Lakukan Kerja Sosial di Pinrang

PINRANG – Baramuli Esaputlii Foundation (BEF) melakukan konsolidasi relawan penggerak. Gerakan ini dilakukan untuk memperluas jaringan relawan penggerak dalam menjalankan program BEF.

BEF sendiri merupakan lembaga nirlaba dan mandiri yang dimaksudkan untuk memajukan filantropi di Indonesia khususnya Provinsi Sulawesi Selatan. Tujuannya untuk berkontribusi dalam pencapaian keadilan sosial dan pembangunan berkelanjutan.

BEF telah melakukan kerja-kerja sosial dan kemanusiaannya di Kabupaten Pinrang sejak beberapa tahun terakhir. Kerja sosial ini dilakukan untuk menjaga dan merawat semangat keadilan sosial bagi masyarakat di Sulsel, terkhusus di Kabupaten Pinrang.

Kegiatan ini dihadiri beberapa tokoh diantaranya, Ahmad Abdy Baramuli dan Ahmad Jaya Baramuli yang juga pendiri BEF sekaligus tokoh politik Kabupaten Pinrang. Kemudian Abdillah Natsir sebagai Ketua Kerukunan Keluarga Pinrang Se-Indonesia yang juga tokoh politik di Pinrang.

Ketiganya berbicara tentang kehadiran BEF sebagai lembaga sosial untuk masyarakat, visi kesejahteraan untuk Pinrang berjaya di masa depan, dan peran anak muda serta industri kreatif di Kabupaten Pinrang.

Ahmad Abdy Baramuli, dalam pemaparannya menyampaikan secara umum apa itu BEF dan untuk siapa. Dia menjelaskan BEF ini adalah rumah bersama, serta hadir sebagai alternatif semangat perjuangan demi terciptanya kualitas hidup yang lebih baik.

“Saya berterima kasih yang sebesar-besarnya atas semangat bapak ibu relawan yang hadir ini termasuk juga dengan bantuan dan perhatiannya kepada keluarga Baramuli terutama ketika membantu saya dalam kontestasi Pileg 2024 kemarin,” Kata Ahmad Abdy Baramuli.

Selanjutnya, ia meminta agar tetap menjaga semangat untuk kerja bersama demi kepentingan sosial masyarakat Kabupaten Pinrang ke depan.

Sementara itu, Ahmad Jaya Baramuli yang juga merupakan Bakal Calon Bupati Kabupaten Pinrang mengatakan jika BEF sejalan dengan visi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pinrang.

“Visi saya tentu sejalan dengan kerja-kerja BEF ke depan, dimana sektor yang saya prioritaskan adalah untuk kebutuhan yang sangat krusial bagi masyarakat Kabupaten Pinrang saat ini, seperti pupuk dan bibit untuk petani atau nelayan (pertanian dan perikanan), akses lapangan kerja yang makin sulit, serta perbaikan jalan dan fasilitas umum yang digunakan oleh masyarakat (infrastruktur). Mari kita bersatu untuk Pinrang berjaya,” katanya.

Sedangkan Abdillah Natsir dalam paparannya menjelaskan tentang peran anak muda dan industri kreatif di Kabupaten Pinrang. “Saya merasa tersanjung karena diundang dalam kegiatan ini, kehadiran saya di sini untuk menjadi bagian dari perjuangan bapak/ibu relawan BEF.” ungkapnya.

Ia menyoroti bagaimana keterlibatan anak muda dalam program pembangunan pemerintah daerah Kabupaten Pinrang terutama dalam sektor industri kreatif yang masih minim.

“Berdasarkan data yang saya peroleh, usia rata-rata 15-30 tahun di Kabupaten Pinrang itu ada sekitar 30 persen dari total jumlah penduduk, jika 10 persennya saja bisa kita berdayakan, maka akan sangat bermanfaat bagi kemajuan Kabupaten Pinrang. Tentunya perlu kita siapkan roadmap/perencanaan yang matang agar lebih siap dan lebih baik.” lanjutnya.

Di akhir diskusi, ketiga pemateri menyampaikan harapan dan permintaan bagi semua relawan yang hadir agar bisa bersatu dan bersiap untuk kerja-kerja BEF ke depan. Hal ini tentunya agar BEF sebagai lembaga filantropi siap menghadapi tantangan, khususnya di Kabupaten Pinrang. Oleh karenanya, perlu adanya usaha-usaha yang efektif dan terarah dari berbagai komponen. (*)