MASAMBA — Puluhan orang tak dikenal yang diduga merupakan pendukung calon lain, mendatangi posko pemenangan pasangan BISA akronim Indah-Suaib di Kelurahan Bone, Senin (09/11/2020) malam sekitar pukul 19.50 WITA.
Sambil membentak, mereka meminta untuk membongkar beberapa karung yang berisi baju tim pemenangan pasangan calon nomor urut dua. Bendahara Tim pemenangan pasangan BISA, Muhaswal mengungkapkan, saat itu ia bersama anaknya sibuk menurunkan karung dari mobil yang berisi baju tim BISA.
Belum sempat menurunkan semua karung dari truk, tiba tiba datang puluhan orang. Sambil membentak puluhan OTK itu memaksa Muhaswal untuk membongkar isi karung. ” Sarung ini, pasti sarung,” kata Muhaswal, meniru ucapan salah satu OTK itu.
Muhaswal menjelaskan, kejadian itu bermula saat dirinya baru saja tiba dari Kanjiro mengambil beberapa karung baju tim paslon BISA dengan menggunakan truk. Ternyata dalam perjalanan menuju Masamba, ada kelompok yang membuntutinya.
“Mereka ternyata ikuti saya dari Kanjiro, mereka kira yang saya angkut itu sarung. Setelah melihat isi karung itu baju, mereka juga tidak langsung pergi, dan meminta seluruh karung di buka, lumayan lama mereka disini sekitar 20 menit memaksa terus karung di buka. Baju itu untuk tim kita di tingkat Desa,” jelas Muhaswal.
Kelompok terus kata Muhaswal datang menggunakan kendaraan roda empat. Beberapa kendaraan yang digunakan ada gambar kandidat yang maju di pilkada Luwu Utara. ” Yang dibrending itu yang sempat kita lihat ada dua mobil Mobil Pik Up Daihatsu Grand Max, dan Honda Jaz silver. Ada juga mobil Luxio tapi itu tidak ada brendingnya,” beber Muhaswal.
” Kebetulan tadi pas kita lagi turunkan ini karung, hanya saya dan anak saya, dibantu satu orang tim. Jadi kami hanya bertiga, jadi saya hubungi yang lain. Pas beberapa tim kita datang, orang orang tadi itu sudah pergi,” tambahnya. Ia menduga kelompok calon lain itu menyangka yang diturunkan dari truk adalah sarung untuk dibagi-bagi ke masyarakat.
Ketua tim pemenangan paslon BISA, Karemuddin, yang diyakini dilakukan oleh pendukung salah satu pasangan calon di pilkada Luwu Utara 2020. Apa yang dilakukan tersebut dinilai tindakan mencederai proses demokrasi.
” Saran saja sama mereka, kalau merasa ada pelanggaran, laporkan. Bukan justru melakukan tindakan memalukan seperti itu,” katanya.
Ketua DPD PAN Luwu Utara itu menegaskan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan tim hukum paslon BISA, untuk melaporkan tindakan sewenang wenangan itu.
“Apa hak mereka bertindak seperti itu. Mereka itu sudah menuduh namanya, buktinya mereka datang, bentak bentak tim kami, katanya isinya sarung. Dan mereka lihat sendiri dalam karung itu baju tim. Kita akan laporkan,” tegas Wakil Ketua DPRD Luwu Utara itu. (rls/adn)