LUWU – Puluhan tahun warga Desa Tiromanda, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu mengairi ratusan hektar sawah dengan menggunakan bendungan tradisional. Petani sawah Desa Tiromanda, Mujur Mustamin, mengaku, dirinya bersama warga setempat membuat bendungan dari batu kali yang disusun rapi di aliran sungai yang kemudian diarahkan ke persawahan.
“Pertama yang dilakukan masyarakat ketika mau turun mengelola sawah yaitu membuat bendungan dengan peralatan seadanya bahkan terkadang masyarakat menggalang dana untuk menyewa alat berat. Apabila musim hujan bukan hanya 1-2 kali tetapi bisa sampai 6-7 kali,” katanya Kamis (11/06/2020).
Melihat kondisi saluran irigasi persawahan yang memprihatinkan, Kepala Pemerintahan Kecamatan Bua, Andi Palanggi Kaddiraja bersama Anggota DPRD Luwu Andi Admiral meninjau pengairan tradisional tersebut. Meraka Mengusulkan perencanaan pembangunan bendungan sungai di desa Tiromanda ini apalagi sudah menjadi skala prioritas setiap Musrembang Kecamatan karena mempunyai potensi untuk mengairi persawahan kurang lebih 210 Hektar.
Andi Palanggi Kaddiraja mengatakan kalau kunjungan yang dilakukan dengan Anggota DPRD di Desa Tiromanda itu merupakan salah satu bentuk peduli bagi warga karena prihatin dengan kondisi pengairan petani sawah yang ada di wilayah pemerintahannya itu.
“Saya sangat apresiasi kepada keluarga yang ada di Desa Tiromanda dengan peralatan seadanya secara bergotong royong membuat bendungan sementara untuk mengairi sawahnya” ucap Camat Bua.
Sementara itu, Anggota DPRD Luwu Andi Admiral, mengatakan pembangunan bendungan permanen di desa Tiromanda ini sudah sangat mendesak. “Kita akan kawal dan perjuangkan usulan pembangunan bendungan untuk mengairi area persawahan di Desa Tiromanda ini,” ucap Andi Admiral. (fit)