PALOPO — Rentetan bencana melanda sejumlah daerah di Luwu Raya. Dimulai dari Walmas Kabupaten Luwu hingga ke Kota Palopo sejak beberapa pekan terakhir ini. Banjir dimana-mana. Paling parah adalah retaknya Jembatan Miring sehingga ditutup untuk transportasi.
Jembatan ini merupakan jalur trans nasional yang menghubungkan beberapa daerah hingga ke provinsi tetanga. Untuk melalui jalur alternatif, pengendara membutuhkan waktu berjam-jam. Bahkan, mobil truk harus menginap hingga beberapa hari di jalan. Ekonomi terancam lumpuh.

BBM langka, gabah masyarakat yang sementara musim panen raya tak terbeli, harga-harga melonjak, angkutan umum tak beroperasi dan sederet penderitaan lainnya yang dirasakan akibat ditutupnya Jembatan Miring.
” Saya sudah tiga hari di jalan. Belum bisa tembus di jalur alternatif,” keluh Usman, seorang sopir pengangkut gabah asal Kabupaten Sidrap saat ditemui di wilayah Karetan.
Yang menjadi pertanyaan, hingga hari ini Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, belum juga hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mencarikan solusi terbaik. Gubernur hanya datang saat acara HUT Kota/Kabupaten atau kala meresmikan sesuatu.
Para pemangku jabatan di daerah sudah berupaya namun tak mampu. Jembatan Miring perlu perhatian lebih khususnya dari Gubernur Sulsel. Namun, gubernur belum bersuara atau berkunjung ke tengah-tengah warga. (adn)