KUTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar tes kompetensi dasar bagi 2.521 peserta yang lolos tahap administrasi dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024.
Tes ini, yang berlangsung di Gedung CAT Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kutai Timur, mencerminkan komitmen Pemkab dalam menjaga transparansi dan keadilan di seluruh proses rekrutmen.
Menurut Kepala BKPSDM Kutim, Misliansyah—atau yang akrab disapa Ancah—tes kali ini menghadirkan sistem yang memungkinkan peserta dan publik memantau langsung hasilnya secara real-time.
“Hasil tes kompetensi dasar akan muncul di layar gedung CAT, sehingga para peserta dan siapa pun yang hadir bisa melihat langsung skor mereka,” kata Ancah pada Selasa (5/11/2024).
Ancah menjelaskan bahwa dari 3.921 pelamar yang mendaftar, hanya 2.521 yang berhasil lolos seleksi administrasi.
Dengan hanya 280 formasi yang tersedia, persaingan menjadi sangat ketat, rata-rata sembilan peserta berkompetisi untuk setiap formasi.
“Ini menunjukkan antusiasme dan semangat yang tinggi di antara masyarakat yang ingin menjadi bagian dari ASN di Kutim,” ucapnya.
BKPSDM Kutim menggunakan sistem CAT (Computer Assisted Test), yang menjamin hasil ujian bebas dari intervensi dan manipulasi.
Sistem ini dirancang untuk memberi kesempatan yang sama kepada setiap peserta, sehingga rekrutmen berlangsung sesuai prinsip meritokrasi, tanpa adanya titipan atau campur tangan pihak ketiga.
“Dengan sistem CAT, kami memastikan bahwa yang lolos adalah mereka yang layak dan berkompeten. Kami ingin membangun birokrasi yang profesional di lingkungan Pemkab Kutim,” tambah Ancah.
Selain menampilkan hasil langsung di gedung CAT, Pemkab Kutim juga memberikan akses hasil tes melalui akun resmi SSCASN-BKN, di mana peringkat peserta disusun berdasarkan nilai tertinggi hingga terendah.
Hal ini, menurut Ancah, menjadi langkah penting dalam memastikan kepercayaan publik terhadap proses seleksi. “Nantinya yang lolos adalah mereka yang benar-benar memenuhi standar kompetensi, bukan karena koneksi atau rekomendasi,” tegasnya.
Ancah berharap bahwa proses seleksi yang ketat ini akan menghasilkan ASN berkualitas yang mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kami berupaya menciptakan pemerintahan yang diisi oleh individu-individu berintegritas dan berkualitas, yang mampu mendorong kemajuan daerah,” tutupnya. (adv)