KUTIM – Dalam momentum perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kutai Timur yang ke-25, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim melalui Bidang Kebudayaan menghadirkan rangkaian kegiatan yang tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana penguatan identitas budaya bagi masyarakat.
Tiga agenda utama telah dirancang untuk menyemarakkan perayaan ini dengan tujuan melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya daerah.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim, Padliansyah, menekankan pentingnya acara ini sebagai wadah ekspresi bagi seniman, budayawan, serta komunitas paguyuban di Kutim.
Dia menyampaikan momen HUT ke-25 Kutim ini merupakan kesempatan besar untuk mengangkat dan memamerkan kekayaan budaya lokal yang beragam di tengah masyarakat yang semakin terbuka terhadap budaya global.
“Melalui peringatan ini, kami ingin menciptakan ruang bagi seniman dan budayawan lokal agar mereka dapat menunjukkan kreativitasnya serta mengingatkan kita semua akan kekayaan budaya yang kita miliki,” ujar Padliansyah, Minggu (3/11/2024) malam.
Rangkaian acara dibuka dengan Pentas Seni, Kebudayaan, Kuliner, dan Adat Nusantara yang berlangsung dari 2 hingga 11 November 2024 di pusat kota Sangatta.
Acara ini menjadi panggung bagi seni dan budaya Nusantara sekaligus menawarkan sajian kuliner khas daerah yang memperkaya pengalaman budaya bagi masyarakat.
Melalui acara ini, Disdikbud ingin memperlihatkan kepada masyarakat Kutim, khususnya generasi muda, betapa kayanya tradisi dan warisan budaya yang ada di Indonesia.
“Harapan kami adalah agar masyarakat, terutama anak-anak muda, memahami dan bangga akan budaya mereka. Inilah akar kita yang perlu dilestarikan,” ungkap Padliansyah.
Antusiasme masyarakat terbukti dengan kehadiran ribuan warga yang memadati area acara, menikmati berbagai pertunjukan dan suguhan khas yang mencerminkan keberagaman Nusantara.
Setelah sukses dengan acara pertama, rangkaian kegiatan budaya akan dilanjutkan dengan Pentas Seni Sekolah yang melibatkan siswa dari 18 kecamatan di Kutai Timur.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada 12 hingga 17 November 2024, di tujuh lokasi berbeda yang tersebar di seluruh Kutim. Dengan melibatkan pelajar, Disdikbud berharap generasi muda Kutim dapat lebih mengenal dan mencintai seni budaya daerahnya sejak dini.
“Kami ingin memastikan setiap kecamatan di Kutim berkesempatan ikut serta. Dengan begitu, acara ini juga menjadi ajang untuk menampilkan bakat-bakat muda yang ada di daerah,” kata Padliansyah.
Dia menambahkan keterlibatan anak-anak sekolah ini menjadi bagian penting dalam proses regenerasi budaya lokal, sehingga tradisi tidak hilang meski zaman berubah.
Sebagai puncak dari rangkaian acara, Disdikbud Kutim akan menyelenggarakan Pesta Rakyat Kebudayaan pada 22 dan 23 November 2024 di helipad Sangatta. Pesta Rakyat ini diharapkan tidak hanya menjadi acara penutup, tetapi juga momen refleksi bagi masyarakat Kutai Timur tentang pentingnya melestarikan kebudayaan lokal.
Padliansyah menjelaskan Pesta Rakyat Kebudayaan ini dihadirkan sebagai upaya memperkuat identitas masyarakat Kutim.
“Di sini, seniman, budayawan, dan seluruh masyarakat dapat merayakan budaya mereka. Ini adalah puncak dari tugas kami di bidang kebudayaan, untuk mengajak seluruh warga merayakan dan menghargai kebudayaan yang kita miliki,” ujarnya.
Sebagai bagian dari komitmen untuk terus mengangkat budaya lokal, Padliansyah juga mengungkapkan Disdikbud Kutim akan mengevaluasi kegiatan-kegiatan budaya tahun ini untuk dijadikan kalender tetap tahunan Kabupaten Kutai Timur. Inisiatif ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah.
“Kami ingin menjadikan rangkaian kegiatan budaya ini sebagai acara tahunan, sehingga bisa menjadi daya tarik wisata bagi Kutim. Dengan kalender budaya yang terencana, kami berharap Kutai Timur dapat terus berkembang dalam hal pariwisata dan ekonomi kreatif, sembari menjaga kekayaan budayanya,” pungkas Padliansyah. (adv)