KUTIM – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menghadiri pengukuhan pengurus Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) Kutai Timur. Pada kesempatan itu, Ardiansyah membeberkan Kutim telah dilirik dunia Internasional.
Pengukuhan pengurus IKAT Kutim dihadiri sejumlah tokoh. Seperti Wakil Bupati (Wabup) Kutim, Kasmidi Bulang. Kegiatan itu sendiri berlangsung di Rumah Toraja Soekarno Hatta, Kecamatan Sangatta Utara, Sabtu (1/6/2024).
Ardiansyah mengatakan saat ini Kutim telah dilirik dunia Internasional. Setidaknya ada dua negara yang tertarik dengan hasil karya anak-anak Kutai Timur.
Dua negara itu adalah Finlandia dan Australia. Mereka mengundang Kutai Timur untuk memamerkan usaha kerakyatan dan UMKM.
“Saat ini Tim kita telah bersiap untuk menghadiri undangan dari Finlandia. Mereka terpukau dengan usaha kerakyatan yang dimiliki Kutai Timur. Kita diundang pada hari ulang tahun mereka,” tuturnya.
“Selain itu, produk UMKM kita juga diundang ke Australia. Ini membuktikan, Kutai Timur telah diperhitungkan di negara-negara luar,” sambungnya.
Pada kesempatan itu juga, Ardiansyah memaparkan, saat ini Kutai Timur masuk dalam rencana pembangunan jangka panjang periode kedua. Setelah periode pertama yakni dari 2005-2025.
“Tonggak yang pertama dimulai 2005 sampai 2025 dan akan berakhir di masa jabatan ini. Kemudian rencana pembangunan jangka panjang kedua 2025-2045 tonggaknya akan dimulai dari sekarang,” ujarnya.
“Marilah kita terlibat dalam pembangunan jangka panjang Kutim untuk 20 tahun kedepan. Persis dengan pembangunan Indonesia emas di tahun 2045. Kita sudah mencanangkan Kutai Timur hebat di 2045,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, Ardiansyah mengucapkan selamat kepada Ketua IKAT Toraja Kutim, Piter Buyang dan pengurus IKAT Toraja Kutim yang baru dikukuhkan.
“Melalui pemilihan demokratis, hari ini kita menyaksikan pengukuhan IKAT Toraja yang masih dinahkodai Piter Buyang. Perahunya besar, hampir ruangan ini dipenuhi pengurus IKAT Kutim. Piter Buyang cocok jadi pembesar IKAT,” kata Ardiansyah Sulaiman.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menyebutkan Kutim merupakan miniatur Indonesia. Pasalnya, Kutim ini memiliki beragam suku, agama dan budaya.
Meskipun penuh dengan keberagaman, tapi masyarakat Kutai Timur, kata Ardiansyah tetap bersatu. Untuk itu, dia berharap persatuan dalam keberagaman ini tetap terjaga di Kutim.
“Semoga bangsa kita terikat dengan Kebhinekaan. Kebersamaan ini jadi modal utama dalam membangun Kutim,” imbuhnya. (adv)