PALOPO — Mosi tidak percaya terhadap KPU Sulsel yang mengambil alih tugas KPU Palopo dilayangkan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palopo, Kamis (6/3/2025).
Ketua HMI Cabang Palopo, Ardi Reski mengatakan masyarakat kota Palopo rugi akibat akan dilaksanakannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada pilkada pada tahun 2024.
“Sangat merugikan kami sebagai masyarakat Kota Palopo dikarenakan penggunaan anggaran pilkada kemarin sejumlah Rp23 miliar disinyalir terbuang sia-sia. Ini akibat komisioner salah langkah dalam penetapan kandidat yang berakhir pada PSU yang akan diselenggarakan di bulan Mei tahun 2025,” kata Dekal sapaan akrab Ketua HMI Cabang Palopo.
“Kesalahan ini tidak terlepas dari komunikasi komisioner KPU kota Palopo yang senantiasa berkoordinasi KPU Provinsi Sulawesi Selatan sehingga terjadi beberapa kesalahan dalam tahapan pilkada sebelumnya,” sambung Dekal.
Dekal menyebut, Komisioner KPU Sulsel dalam kebijakan yang diambil KPU Kota Palopo sangat aktif yang mengakitbatkan terjadinya hal yang sangat fatal untuk dilakukan tahapan menuju PSU ini.
“Kami berharap adanya atensi khusus dari KPU RI untuk tidak memberikan kewenanangan kepada komisioner provinsi untuk andil dalam pilkada Palopo, apa yang terjadi di pilkada kemarin cukup menjadi pelajaran untuk masyarakat kota Palopo bahwa komisioner KPU Palopo maupun KPU Sulsel telah melakukan kesalahan fatal yang tidak bisa dibenarkan,” tegasnya.
Dengan hadirnya komisioner KPU Sulsel pada tahapan pilkada Kota Palopo dalam waktu dekat ini menjadi ketakutan kerugian kota Palopo Rp23 miliar di mana mereka ikut andil dalam kebijakan sebelumnya.
“Dengan ini kami menolak komisioner KPU Sulsel pada tahapan pilkada palopo selanjutnhya, HMI Cabang Palopo akan menggelar aksi demonstrasi apabila komisioner KPU Sulsel masih terlibat di tahapan pilkada kota Palopo. Kamu juga mendesak DKPP RI mengevaluasi komisioner KPU Sulsel,” tandasnya. (*)