KUTIM – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menghadiri launching Kampung Keluarga Berkualitas (KB), Rumah Data Kependudukan (RDK) dan Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT) di Teluk Lingga, Jumat (21/6/2024). Dia mengatakan, tiga program ini menjadi perhatian Pemerintah Pusat.
“Ini salah satu yang menjadi program utama pemerintah Indonesia, menciptakan keluarga berkualitas. Kemudian bagaimana kita mengurangi stunting, bagaimana kita menciptakan keluarga hidup bersih dan sehat,” kata Ardiansyah Sulaiman.
“Tiga hal ini menjadi satu bagian dari pekerjaan yang dititikberatkan kepada DPPKB. Supaya pekerjaan ini bisa sampai, maka tidak hanya ada PPL pertanian, tidak hanya ada penyuluhan perkebunan tetapi ada penyuluh keluarga berencana,” sambungnya.
Ardiansyah Sulaiman menjelaskan, bagi penyuluh di DPPKB, maka harus menjadi penyambung lidah Pemerintah kepada masyarakat. Mereka harus menjelaskan sedetail mungkin program Pemerintah kepada masyarakat.
“Mereka-mereka yang bertugas itu menjadi jembatan, penyambung lidah dari program pemerintah kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan kampung berkualitas, mengurangi stunting dan menciptakan keluarga hidup bersih, sehat dan mandiri atau sejahtera,” tuturnya.
Meski begitu, Ardiansyah mengingatkan pekerjaan penyuluh tidaklah mudah. Sebab, mereka bertanggung jawab atas program pemerintah agar tersampaikan dengan baik kepada warga. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih memahami maksud Pemerintah dengan kebijakan dan program yang diputuskan.
“Kalau putus di tengah jalan, maka pesan dari program tidak tersampaikan. Oleh karenanya, masyarakat mengharapkan saudara-saudara betul-betul menjadi bagian yang terpenting dari program pemerintah,” tuturnya.
Tak hanya itu, Bupati Kutim juga menekankan untuk memvalidasi data dengan akurat. Khususnya data mengenai stunting. Pasalnya, terdapat perbedaan data stunting yang dimiliki Pemerintah Daerah dan pusat.
“Saudara sekalian oleh karenanya kita berharap bahwa ini Tanggungjawab kita semua. Salah satu di antara tanggungjawabnya juga, sampai-sampai disiapkan dapur sehat atasi stunting,” katanya.
“Dapur ini jadi pertemuan nantinya bagi ibu-ibu yang ada di sini, bagi warga di sini nanti didampingi PPL, bahwa kira-kira makanan sehat itu bagaimana. Kemudian siapkan makanan bergizi, makanan yang bagus sehat berikan ya,” sambungnya.
Untuk itu, Ardiansyah Sulaiman meminta kepada semua pihak menjalankan tanggungjawab mereka dengan baik. Dengan begitu, kasus stunting dapat ditekan, dan berdampak baik bagi generasi berikutnya.
“Nah bapak ibu sekalian produk dari apa yang kita bicarakan hari ini, kita ingin generasi kita ke depan, jadi generasi yang sehat dan kuat, dan berkualitas. Generasi yang siap untuk menggantikan kita. Karena kita nggak bisa hidup selamanya,” katanya.
“Kalau di sini yang formal hanya ada satu camat, itu Camat Sangatta Utara. Padahal kita semua ini camat loh, calon mati. Hanya nunggu waktu aja ktia. Besok bapak ibu duluan, saya belakangan enggak masalah. Atau sebaliknya, saya belakangan bapak ibu dulu enggak masalah juga,” pungkasnya. (adv)