PALOPO – Penjabat Wali Kota Palopo Asrul Sani, membuka langsung kegiatan Advokasi dan Pendampingan Percepatan Penanganan Kekerasan (PPK) serta Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) jenjang SMP. Kegiatan yang digelar Dinas Pendidikan Kota Palopo itu dilaksanakan di Auditorium SaokotaE, Senin, (13/11).
Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kota Palopo, Asnita Darwis, dalam laporannya pada kegiatan itu mengajak untuk membangun sekolah ramah, aman, nyaman dan menyenangkan.
Asnita Darwis mengungkapkan, Kegiatan itu dilatar belakangi episode ke-26 ‘Merdeka Belajar’ Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek RI, mengenai percepatan penanganan kekerasan di satuan pendidikan serta peningkatan kualitas hasil belajar melalui penyusunan kurikulum di satuan pendidikan.
Mengingat di kota palopo ini masih marak terjadi beberapa kekerasan, baik itu kekerasan yang dilakukan antar siswa, maupun yang dilakukan dari guru ke siswa. Ini masih terjadi beberapa kejadian di Kota Palopo, sesuai dengan episode ke-26 Kemendikbud ristek ini bersinergi dengan pemerintah Kota Palopo akan membentuk satuan tugas percepatan penanganan satuan pendidikan
Satuan pendidikan membentuk PPKSP di satuan pendidikan yang akan kemudian dilaporkan ke Kementerian Dikbud dan ristek RI.
Untuk kegiatan penyusunan KOSP sesuai dengan hasil dari pelaksanaan standar pelayanan minimal yaitu kualitas hasil pendidikan berdasarkan raport pendidikan, Kota Palopo masih perlu ditingkatkan lagi pelaksanaannya, “hari ini kita laksanakan penyusunan pedoman penyusunan KOSP dengan menyentuh kepada lini-lini sesuai dengan juknis penyusunan KOSP,” Jelas Asnita.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Palopo dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini sangat penting, karena maraknya terjadi kekerasan di sekolah. “Mulai hari ini dan setelah terbentuknya Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) ini, cari akar masalahnya dimana. Ini sangat penting dan harus diselesaikan, karena akan mempengaruhi kualitas pendidik maupun kualitas peserta didik kita,” elas Pj. Wali Kota.
Asrul Sani melanjutkan, pendidikan itu sangat penting, di indonesia itu Mandatory spending, pendidikan itu minimal 20 persen itu anggaran untuk dunia pendidikan. “
Kalau kita ingin Kota Palopo ini bagaimana tumbuh kedepan maka yang pertama harus diperhatikan adalah pendidikan. Karena membangun sebuah daerah itu bukan hanya membangun fisik, bangun jembatan, jalan, tapi bagaimana membangun manusianya, membangun kualitas manusianya bagaimana membangun kualitas SDMnya, “ungkap Asrul Sani menjelaskan.
Pada kegiatan yang rencananya akan digelar selama Empat hari itu, selain dihadiri Pj. Wali Kota Palopo, dan Kadis Pendidikan, hadir pula Sekretaris, Kepala bidang dan jajaran Dinas Pendidikan serta para kepala sekolah tingkat SMP Negeri dan Swasta dan tim pengembang kurikulum yang merupakan peserta pelatihan. (*)