Covid-19 di Lutra Mulai Turun, Pegawai Tetap Diimbau Lakukan Swab Massal

LUTRA – Penanganan Covid-19 di Kabupaten Luwu Utara kini menunjukkan progres yang sedikit lebih baik. Upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 untuk menurunkan angka positif rate (PR) konfirmasi Covid-19 dan reproduksi efektif (Rt) perlahan mulai terlihat.

Meski belum signifikan, tapi paling tidak tren penurunan PR dan Rt Covid-19 kini mulai terlihat. Sejak 26 hingga 28 Oktober 2020, angka PR Covid-19 di Luwu Utara mengalami penurunan menjadi 10,95 persen.

Bacaan Lainnya

Padahal 25 Oktober 2020, PR Luwu Utara masih di angka 12,05 persen. Berarti ada penurunan sebesar 1,1 persen. Pun dengan Rt, yang juga mengalami penurunan, terhitung mulai 20 hingga 26 Oktober 2020. Angkat Rt sampai saat ini sudah di bawah 1, yaitu 0,82.

Adanya tren penurunan PR dan Rt Covid-19 di Luwu Utara menunjukkan bahwa Satgas Covid-19 kini on the track menuju zona kuning, dari zona orange. Salah satu faktor yang memengaruhi hal ini adalah adanya kegiatan swab massal di perkantoran yang dilakukan Satgas melalui Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan, meski signifikasinya belum sesuai yang diharapkan.

“Angka reproduksi efektif kita trennya memang menurun, tapi ini belum aman karena belum cukup 2 minggu,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Luwu Utara, Komang Krisna, Rabu (28/10/2020), di Masamba. Untuk membantu agar tren ini terus menurun adalah dengan swab massal di perkantoran yang sudah dilakukan sejak 23 Oktober lalu.

“Salah satu faktor yang memengaruhi PR dan Rt kita terus menurun adalah adanya swab massal di perkantoran. Ini sangat membantu, tetapi belum semua pegawai yang mau diswab,” ungkap Komang. Untuk itu, dia mengimbau kepada semua pegawai di masing-masing Perangkat Daerah untuk mau secara sukarela melakukan swab test.

“Kita imbau semua pegawai di Perangkat Daerah untuk mau melakukan swab secara sukarela, karena swab di perkantoran ini jelas sangat membantu untuk terus menurunkan angka PR dan Rt kita. Yang kita kejar dari swab test di perkantoran adalah zona kuning. Jika kita sudah masuk zona kuning, anak-anak sudah bisa sekolah tatap muka lagi,” terang dia.

Berdasarkan catatan Satgas Covid-19 melalui TGC, baru Dinas Kesehatan yang tinggi prosentase swab test-nya, yaitu 50%. Sementara PD lainnya masih di bawah angka tersebut. “Dinas Ketahanan Pangan 17 orang, Kominfo baru 5 orang, BPKAD 9 orang, Dinas Pendidikan 7 orang. Masih sangat kecil kesadaran kita untuk melakukan swab test,” urai Komang.

Malah, kata dia, pegawai di kecamatan lumayan banyak yang melalukan swab test. “Kalau di kecamatan lumayan banyak, meski masih ada kecamatan yang belum kami sentuh. Nanti setelah libur cuti baru kita akan melakukan swab massal lagi. Nah, yang rendah ini Perangkat Daerah. Olehnya itu, kami imbau dengan penuh kesadaran untuk ikut swab,” tuturnya.

Komang menyebutkan, tujuan swab massal adalah untuk deteksi dini Covid-19, sehingga lebih cepat dilakukan penanganan. “Tujuan penanganan Covid-19 ini kan untuk menurunkan angka kesakitan, meningkatkan angka kesembuhan, menurunkan angka kematian, serta target positif rate (PR) di bawah 5%. Ini yang belum dipahami oleh teman-teman,” ucapnya.

Sementara kasus harian per tanggal 28 Oktober 2020, terdapat satu penambahan kasus konfirmasi Covid-19, sehingga total kasus di Luwu Utara kini mencapai 329 kasus, dengan rincian 285 sembuh, 26 dikarantina/dirawat, dan 18 meninggal dunia. Untuk peta zonasi risiko kabupaten/kota di Sulsel, baru ada 5 daerah yang masuk zona kuning, yaitu Toraja Utara, Wajo, Soppeng, Bone dan Sinjai. Luwu Utara sendiri masih ada di zona orange. (hms)











Pos terkait