BELOPA—Kabupaten Luwu memiliki luas wilayah administrasi kurang lebih 3.000,25 kilometer dengan jumlah penduduk sebanyak 372.161 jiwa per tahun 2023 ternyata menduduki peringkat keempat daerah termiskin se Provinsi Sulawesi Selatan.
Kabupaten Luwu sendiri memiliki potensi wilayah dibidang pertanian, pertenakan, perikanan hingga pariwisata. Namun nyatanya belum mampu mensejahterakan penduduknya.
“Kalau terkait tingkat kemiskinan di Kabupaten Luwu silahkan bertanya di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS. BPJS memiliki data lengkap,” kata Kepala Dinas Sosial Luwu, Johan Daido melalui pesan WhatsApp, Senin (24/07/2023).
Saat ditanya terkait upaya pemerintah Kabupaten Luwu, Johan Daido tidak bisa menjelaskan. Pesan yang dikirim terlihat centang dua berwarna biru, yang artinya, Kadis Sosial telah membaca pesan tersebut.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan, tingkat kemiskinan di Kabupaten Luwu mencapai 12,65 persen di tahun 2020.
Di tahun 2021, dengan segala upaya yang dilakukan oleh pemetintah Kabupaten Luwu dalam upaya penanggulangan masyarakat miskin turun sebanyak 0,12 persen. Di tahun 2022, tingkat kemiskinan di Kabupaten Luwu kembali mengalami penurunan sebesar 0.04 pesen, yang pada tahun 2021 sebanyak 12,53 di tahun 2022 menyisahkan 12,49 persen.
Sekretaris Daerah (Sekda) Luwu, Sulaiman saat menyerahkan rancangan Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun anggaran 2024 ke DPRD, menyebutkan setidaknya ada enam target pembangunan Kabupaten Luwu.
Salah satu dari enam target pada tahun 2024 pemerintah Kabupaten Luwu yaitu penurunan angka kemiskinan sebesar 0,48 persen dari angka kemiskinan di tahun 2022 yakni 12,49 persen. (fit)