OPINI : Imunitas Tubuh Meningkat Ketika Berpuasa

Muhammad Suharsono, S.K.M., M.kes

Penulis : Muhammad Suharsono., S.K.M.,M.kes
Wakil Ketua Persakmi (Pengurus Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia) Kota Palopo

PENGERTIAN sehat menurut who adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Bacaan Lainnya

Pengertian tersebut kurang lebih sama dengan pengertian sehat menurut UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pada hakikatnya adalah sehat mencakup fisik, psikologis dan spiritual.
3 Hal tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan berpuasa. Kita memahami bahwa puasa itu sendiri mencakup 3 kriteria tingkatan yaitu Puasa dimensi fisik, dimensi Psikologis (emosional) atau hubungan sesama manusia dan Dimensi Spiritual atau hubungan kepada Tuhan sang pencipta.
Sehingga untuk mewujudkan sehat secara paripurna sesuai dengan pengertian tersebut, dapat dilakukan dengan puasa.

Pada tulisan sebelumnya saya sedikit mengulas Puasa Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, pada tulisan tersebut saya mengulas tentang gaya hidup (perilaku).

Jika puasa dapat merubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan terjadinya detoksifikasi pada tubuh, apakah puasa dapat juga meningkatkan kualitas gizi seseorang?

Gizi adalah merupakan subtansi organik yang di butuhkan organisme untuk memulihkan fungsi normal tubuh seperti sistem tubuh, daya tahan tubuh dari virus maupun bakteri serta berperan dalam pertumbuhan. Gizi berasal dari kata berbahasa arab yaitu giza yang artinya zat makanan. Dalam bahasa inggris gizi di sebut juga dengan nutrisi yang berarti bahan makanan atau suatu zat gizi.

Allah SWT telah menciptakan apa yang menjadi kebutuhan gizi manusia.
Sesuai dengan firman Allah SWT : “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi…”(QS. Al Baqarah, 2:168).

Gizi seimbang juga diatur oleh Allah untuk makan dan minum yang cukup dalam Al Qur’an Surat Al A’raf ayat 31: “…makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan…” artinya makan dan minum yang cukup, dijelaskan untuk tidak berlebihan.

Berikut beberapa contoh makanan bergizi yang berguna bagi tubuh yang termuat dalam Al Quran;

Nasi
Allah berfirman, “…kami tumbuhkan biji-bijian” (QS. Abasa : 27). Nasi terbuat dari beras yang merupakan biji-bijian hasil bumi, selain beras ada gandum, jagung, dan lainnya.

Lauk Daging dan ikan
Daging Hewan
Allah berfirman, “Dan Dia telah menciptakan binatang ternak (unta, sapi, kerbau, domba, kambing) untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebagainya kamu makan” (QS. An Nahl:5). Agar tubuh sehat, konsumsi jenis makanan daging yang kaya akan protein hewani. Lemak yang terdapat didalamnya mengandung zat besi, fosfor, vitamin B, C, bagian hati kaya vitamin A dan zat besi.

Daging ikan
Allah berfirman, Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), …” (QS. An Nahl:14). Ikan merupakan bahan makanan yang paling baik bagi manusia. Kelebihannya mengandung kadar protein tinggi, minyak ikan kaya akan vitamin A&B, ikan merupakan sumber paling baik bagi kalsium.

Sayur dan buah
Buah Kurma
Allah berfirman, “Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman, zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya yang demkian itu benar-benar ada tanda (Kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan” (QS. An Nahl : 11).

Allah SWT dengan segala Rahmatnya telah mengatur segala kegiatan kehidupan di dunia ini. Banyak studi menyebutkan bahwa penentu kesehatan manusia adalah keberagaman mikrobiota di dalam tubuh kita. 70% dari mikrobiota yang ada di dalam tubuh kita adalah mikrobiota usus yang erat kaitannya dengan sistem imun. dengan persentase yang tinggi ini, maka sangat penting menjaga kadar microbiota baik di sistem pencernaan untuk mengoptimalkan sistem imun kita (hilman et.al, 2017). Agar mendapatkan usus yang sehat perlu makan/minum sehat, aktif secara fisik, bentuk dan jaga hubungan baik, perbaiki kualitas tidur, manajemen stres, hindari konsumsi makanan/minuman beresiko, juga tentunya berpuasa.

Pada saat berpuasa, usus sebagai tempat penyerapan nutrisi terbaik memiliki waktu yang panjang untuk melakukan pekerjaan nya.

Bagaimana cara agar pada saat berpuasa gizi seimbang tetap terjaga dengan baik?

Berdasarkan rekomendasi WHO dan Kemenkes, beberapa cara dapat dilakukan untuk mengoptimalkan puasa Ramadhan diantaranya adalah menghargai rasa lapar dan haus dengan konsumsi makanan dan minuman yang tepat pada saat sahur dan berbuka. Makan secara sadar. Makanan harus mengandung semua kelompok makanan yaitu mengandung sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Jumlah energi tergantung kebutuhan (rata-rata orang dewasa ± 2100 kkal). Jumlah energi seharusnya tidak berbeda dengan kondisi tidak puasa, hanya pengaturan komposisinya saja yang berbeda yaitu dengan komposisi 10 % makanan pembuka, 40 % makanan utama, 10% makanan penutup (sebelum tidur).

Contoh menu untuk orang dewasa dengan status gizi normal (2100 kkal/hari):

  1. 10 % makanan pembuka = 210 kalori
  • ± 7 biji kurma
  • Air putih
  1. 40 % makanan utama = 840 kalori
  • Nasi putih
  • Tahu/Tempe
  • daging/ikan/ayam
  • Sayur Labu
  • Buah jeruk/pisang/pepaya
  • Air putih
  1. 10% makanan penutup (sebelum tidur) = 210 kalori
  • 1 buah alpukat/pisang/pepaya
  1. 40 % makan sahur = 840 kalori
  • Nasi putih
  • Telur Dadar
  • Sayur
  • Tempe/Tahu
  • Buah apel/pisang/pepaya
  • Susu .

Dengan mengkonsumsi makanan tersebut selama berpuasa akan memenuhi unsur kebutuhan gizi seimbang kita.

Puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan juga memberikan ruang kepada usus kita untuk dapat menyerap nutrisi makanan dengan baik, sehingga sangat bermanfaat untuk menjaga kondisi kesehatan kita dan meningkatkan imunitas tubuh kita agar terhindar dari penyakit.

Gizi yang terpenuhi dengan baik akan memberikan dampak kesehatan pada tubuh, meningkatkan imunitas, juga menjadi pencegahan dini stunting bagi pasangan yang akan menikah, khususnya perempuan.

Kesimpulannya yaitu Menjalankan ibadah puasa sebulan penuh dengan pemaknaan tersebut selain mengantar kan kita menjadi sehat secara paripurna juga mampu membawa menyadari kelemahan diri dan mengakui keagungan serta kebesaran Allah SWT. Selain itu kita diajak untuk merasakan kehadiran Tuhan di setiap denyut nadi dan tarikan nafas. (*)











Pos terkait