Survei SSI Untuk Pilkada Luwu Utara: Indah-Suaib 59,51 Persen, Thahar-Rahmat 17,07 Persen, Arsyad-Andi Sukma 8,29 Persen

Hasil Survei SSI tanggal 3-10 Agutus 2020

MAKASSAR — Dua penantang di pilkada Luwu Utara yakni Thahar Rum-Rahmat Laguni (Rumah Kita) dan Arsyad Kasmar-Andi Sukma (AKAS) harus bekerja keras untuk menumbangkan petahana, Indah Putri Indriani-Suaib Mansyur (BISA).

Ini berdasarkan hasil survei yang dirilis Script Survei Indonesia (SSI), Senin (31/08/2020) di Makassar. Survei dilakukan untuk mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas kandidat, termasuk simulasi tiga pasangan yang bertarung di Pilkada Luwu Utara, 9 Desember 2020.

Bacaan Lainnya

Survei dilakukan pada 3-10 Agustus 2020. Dari simulasi tiga pasangan, Indah Putri Indriani – Suaib Mansur memperoleh 59.51 persen, Muh. Thahar Rum – Rahmat Laguni 17.07 persen, dan Arsyad Kasmar – Andi Sukma 8.29 persen. Sementara Swing Voter atau belum menentukan pilihan sebanyak 15,12.

Direktur Eksekutif SSI, Yuhardin, menyampaikan, survei yang dilakukan pihaknya mengambil sampel warga Luwu Utara yang memiliki hak pilih dengan sampel 410 orang mewakili populasi.

“Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dengan jumlah yang proporsional. Toleransi kesalahan (margin of error) 4,8 persen dengan derajat kepercayaan 95 persen,” ungkap Yuhardin dalam rilis yang dikirim ke redaksi Ritmee.co.id.

Yuhardin menjelaskan, tingginya elektabilitas Indah – Suaib karena masyarakat Luwu Utara memang puas dengan kinerja Indah Putri Indriani selama ini. Karena itu, mayoritas menginginkan agar Indah melanjutkan pembangunan Luwu Utara.

“Kerja nyata Indah Putri Indriani selama ini memang dirasakan masyarakat. Karena itu, potret survei menunjukkan keinginan masyarakat agar bupati perempuan pertama di Sulsel ini membangun Lutra lebih maju lagi,” jelasnya.

Menanggapi hasil survei tersebut, Indah Putri Indriani mengatakan, dirinya selama ini hanya tahu bekerja. Amanah masyarakat Luwu Utara dijalankan dengan suka cita dan penuh rasa tanggung jawab.

“Saya bekerja saja, biarlah masyarakat yang menilai. Saya masih fokus untuk menangani pasca bencana dan covid-19. Persoalan kemanusiaan ini, bagi saya, jauh lebih penting dari pada memikirkan politik,” katanya. (rilis/adn)

Pos terkait