Langkah Awal Tindakan Prefentif DP3A Tehadap Kekerasan, Bupati Luwu Perintahkan Camat dan Kades Berikan Edukasi ke Masyarakat

Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu, Hayarna Hakim, saat memberikan langkah tips dan langkah pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dimulai dari keluarga pada sosialisasi Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak di Wisata Kuliner, Desa Bunga Eja, Kecamatan Kamanre, Rabu (17/01/2024).

BELOPA- Sebagai langkah awal memaksimalkan tindakan prefentif, Dinas Perempuan dan Perlingdungan Anak (DP3A) Kabupaten Luwu menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak, Penguatan Puspaga dan Pembentukan UPTD PPA di aula Wisata Kuliner, Desa Bunga Eja, Kecamatan Kamanre, Rabu (17/01/2024).

Dalam laporannya, Kepala Dinas PD3A Luwu, Sitti Hidayah Made mengatakan, bahwa kegiatan ini digelar berdasarkan undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perrlindungan Anak, dan Nomor 23 tentang tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Bacaan Lainnya

“Sosialisasi ini merupakan program awal rencana kerja DP3A Luwu untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta pemberdayaan perempuan,” katanya.

“Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak serta memberikan pemahaman dan pengertian tentang bahaya kekerasan pada perempuan dan anak,” tambah Hidayah.

Bupati Luwu, Basmin Mattayang dalam sambutannya mengatakan, pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan salah satu program prioritas pemerintah pusat hingga daerah yang harus kita dukung.

“Ada tiga hal penting yang harus dilakukan, yakni kekerasan terhadap Perempuan, kekerasan seksual dan masalah stunting yang juga masuk dalam program skala prioritas pemerintah,” katanya.

Menurut Bupati dua periode ini, terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak terkadang dilatar belakangi oleh permasalahan ekonomi atau tidak adanya pekerjaan seorang suami sehingga dapat memicu pertengkaran dalam rumah tangga.

“Dengan kondisi tersebut pemerintah harus mengambil langkah-langkah dan solusi dengan membuka lapangan kerja. Bekerja bukan harus menjadi pegawai, karyawan swasta tetapi bekerja dapat pula dilakukan dengan cara bertani, berkebun dan nelayan, ini menjadi tugas camat dan kepala desa mengedukasi dan memberikan spirit kepada masyarakat untuk tidak bermalas-malasan dan harus lebih kreatif mencari nafkah buat keluarga,” jelasnya.

Selain itu, Basmin juga mengingatkan kepada kaum perempuan khususnya para istri agar lebih memperhatikan kebutuhan biologis pasangannya, untuk menghindarkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu, Hayarna Hakim, yang ikut menjadi narasumber mengatakan, pencegahan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak selayaknya dimulai dari keluarga.

“Keluarga memiliki peran penting terhadap perempuan dan anak, untuk itu keharmonisan atau keluarga yang Bahagia merupakan salah satu langkah untuk mencegah tindak kekerasan dan pelecehan,” ucapnya.

Beberapa waktu lalu, Ketua TP-PKK Luwu minta DP3A untuk melakukan pembenahan, pendataan serta Menyusun berbagai tindakan prefentif yang bertujuan tidak hanya melakukan pencegahan tetapi menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Pada kesempatan itu, DP3A Luwu juga menghadirkan Meisy Papayungan selaku Kepala Bidang perlindungan Perempuan dan Anak pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Sulawesi Selatan.(fit)

Pos terkait