PALOPO — Demonstrasi yang awalnya bertujuan menyuarakan tuntutan mahasiswa di depan kantor walikota Palopo berakhir dalam kekacauan dan kekerasan.
Insiden ini berawal dari ketidakpuasan salah satu demonstran karena spanduknya digunakan sebagai pelindung oleh kelompok mahasiswa lainnya yang berdemo setelah mereka.
Konflik ini kemudian memicu pertemuan antara kedua kelompok, yang sayangnya berujung pada penyekapan seorang mahasiswa.
Alif, seorang mahasiswa jurusan PGSD di Universitas Cokro Amnioto, menjadi korban penyekapan dalam insiden ini. Peristiwa ini berlangsung setelah mahasiswa yang berdemo dipanggil oleh salah satu anggota kelompok aktivis kota Palopo untuk mengklarifikasi penggunaan spanduk mereka sebagai pelindung.
“Saat itu kami pergi ke Kampus Sawerigading untuk memenuhi panggilan dan mengklarifikasi tentang spanduk demo yang dianggap kami rusak. Padahal sebenarnya kami hanya menggunakannya sebagai peneduh dari panas matahari,” kata Alif, salah satu kader LMND Palopo ini.
“Saat kami tiba, ternyata sudah banyak orang yang berkumpul, karena salah satu teman saya menggunakan motor KLX dengan knalpot Bogar, mereka mengira kami datang untuk menggeber-geber motor tersebut. Saya sama sekali tidak tahu apa-apa tentang hal itu,” sambung Alif.
“Kemudian, salah satu dari mereka mendekati saya untuk mencari tahu siapa yang menggeber motor tersebut atasnama RF. Saya kemudian diarahkan untuk mengantar RF, untuk bertemu dengan teman saya Denni yang mengendarai motor KLX,” Katanya pada Wartawan.
Namun, perjalanan mereka ke Universitas Muhammadiyah (UM) Palopo berubah menjadi petaka. Alif tidak mengetahui alasan mengapa RF membawanya ke UM Palopo.
“Saya tidak tahu mengapa saya dibawa ke kampus UM Palopo. Di sana, saya dipukuli dan diancam dengan senjata tajam. Saya disuruh memanggil Denni untuk menjemput saya. Saat itu saya sangat takut, khawatir RF akan menikam saya dengan sajamnya yang dia letakkan di leher saya,” ungkap Alif.
Kasat Reskrim Iptu Alvin Aji Kurniawan mengonfirmasi bahwa korban telah melaporkan insiden tersebut ke Polres.
“Korban sudah melapor tadi pagi. Saat ini kami melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi,” ujarnya kepada wartawan.
Sata ditanya soal motif dan pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa ini, ia mengatakan akan melakukan panggilan terlebih dahulu kepada pihak terlapor.
“Kita akan panggil yang bersangkutan untuk mendalami motifnya dan siapa-siapa saja yang terlibat, nanti kita akan sampaikan hasilnya,” tutupnya.
Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Palopo juga mengutuk insiden ini.
“Kami meminta kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini secara transparan, karena kita tidak ingin insiden serupa terulang. Ini bisa merugikan pihak lain. Intinya, pelaku harus ditangkap dan diadili untuk mengungkap motif dan aktor di balik peristiwa ini,” tegasnya. (*)