Merasa Tidak Pede Di Depan Umum? Coba Tips Ini

ritmee.co.id – Berbicara secara perlahan dapat meningkatkan kepercayaan diri saat menghadapi audiens. Ini lah salah satu tip yang diperoleh saat mengikuti Open House kelas public speaking berbasis komunitas dalam Stand Up Toastmasters Club, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, 15 November 2024.

“ketika kita bicara di depan umum, antara apa yang kita pikirkan terkadang tidak selaras dengan yang ingin kita sampaikan, nah salah satu tipsnya, bicara perlahan. Sehingga kita bisa hilangkan noise yang mengganggu saat kita bicara” kata Suharjo Setio, Program Quality Director at District 87 Toastmaster.

Berbicara di depan umum dapat dikatakan susah susah gampang, namun jam terbang dan semangat untuk berlatih akan membuktikan bahwa “alah bisa karena biasa” itu benar. Itulah yang hendak ditawarkan oleh Stand Up Toastmasters Club dalam beberapa agenda kegiatan yang akan berlangsung setiap bulan di Lamoenan Cafe & Bistro, Pasar Minggu. Jakarta Selatan.

“Open House kali ini adalah awal dari komitmen kita untuk menghadirkan kelas public speaking yang penuh dengan moments of enjoyment” ujar Gigih Nugroho, Founder of Stand Up Toastmasters Club.

Acara Open House Stand Up Toastmasters Club sangat luar biasa karena turut disemarakan oleh Miranda Rumi, Direktur Distrik 87 Toastmasters, Desmond Chieng Ho Aik, Administration Manajer Distrik 87 dari Serawak Malaysia serta perwakilan beragam klub toastmaster di Jakarta.

Kegiatan Open House dibuka dengan educational session oleh Zilva Boaz, Past District 87 Director yang menyampaikan speech dalam bahasa inggris tentang bagaimana Toastmasters memberikan perubahan signifikan positif pada pengalaman hidupnya.

“Toastmaster mampu membuat saya yang begitu introvert, kini bisa menjadi pribadi yang mampu menyampaikan ide ide yang terpendam secara konstruktif kepada orang lain” ujar Zilva.

Dengan keberanian untuk menyampaikan pendapat maka kita dapat melakukan sesuatu yang positif untuk diri kita. Terkadang ide bagus tidak dapat mengubah keadaan selama masih terpendam di kepala. Demikian simpulan yang dapat dipetik dari 20 menit pidato bertemakan “Do What You Love with Toastmasters”.

Berbagai trik dan tips terkait bagaimana menjadi pembicara hebat muncul dalam speech yang disampaikan oleh Suharjo Setio. Dengan judul yang lugas “Speak Up Stand Up”, audiens dibuat tersentak dan semakin yakin bahwa semua orang bisa bertransformasi menjadi pembicara yang baik di depan publik.

Acara dilanjutkan dengan prepared speech dan table topic session. Dalam prepared speech session para member Toastmastet Club mendapat kesempatan untuk tampil kedepan guna menyelesaikan modul pandungan toastmasters. Setiap member diberikan waktu 5-7 menit untuk menyampaikan ide gagasan mereka. Kali ini prepared speech disampaikan oleh Dinda Mei Sari dari SCBD Toastmasters Club.

Pengunjung yang belum tergabung member juga diberikan kesempatan untuk berbicara di depan dalam table topic session dengan durasi 1-2 menit. Pengunjung dapat menyampaikan dalam bahasa indonesia maupun bahasa inggris.

“inilah salah satu kelebihan Toastmasters, setiap individu mendapat kesempatan untuk belajar, dan ini berlaku pada setiap klub di dunia. Itu yang saya alami pribadi, jadi jika kita kebingungan di negara orang, cukup cari toastmastera club, ikuti agendanya, datang dan kalian akan menemukan sebuah keluarga baru yang siap mendengarkan ada bicara dalam forum” ujar Gigih.

Setelah semua pembicara menyampaikan speech, kegiatan ditutup dengan evaluation session. Pada sesi ini masing masing pembicara akan mendapatkan feedback dari peserta lain berupa hasil penilaian secara keseluruhan maupun parsial. Penilaian parsial seperti aspek tata bahasa oleh grammarian, ketepatan waktu oleh timer, noise seperti munculnya kata ah, em, dsb oleh Ah Counter.

Tahun 2024, Toastmasters Internasional telah memasuki usia ke 100 tahun yang didirikan oleh Dr. Ralph C. Smedley. Konsep belajar public speaking ini mampu bertahan hingga menyitas waktu dengan mempertahankan nilai luhur yakni.

“Real communication is impossible without listening, We learn best in moments of enjoyment”

“Kami ingin mengimplemtasikan nilai nilai ini, terutama untuk diri saya dan rekan rekan yang ingin menjadi leader. Karena pada hakekatnya kita memang diciptakan di bumi untuk jadi pemimpin, yang jadi masalah kita menjadi pemimpin yang seperti apa? Setidaknya dengan toastmasters club ini bisa menjadi jembatan level kepemimpinan kita bisa mengakses di level internasional” tambah Gigih.

Stand Up Toastmasters Club berupaya hadir untuk bersama kita menyiapkan diri kita memiliki daya saing global. Informasi lebih lanjut terkait dengan kegiatan klub dapat berkunjung ke akun instagram @standup_toastmasters. (*/dirman)