Disembunyikan di Pasta Gigi, BNN Palopo Gagalkan Peredaran Sabu dari Pekanbaru

PALOPO – Badan Narkotika Nasional (BNN) Palopo berhasil mengagalkan peredaran 168,7 gram sabu di Palopo. Barang haram itu berasal dari Pekanbaru yang dibeli seharga Rp 100 juta melalui paket kiriman kilat.

Dalam penangkapan itu BNN Palopo berhasil mengamankan MA (30) dan HF (33). MA sendiri bertugas sebagai kurir yang menjemput paket tersebut dari JNE, sedang HF ialah pemilik paket.

Bacaan Lainnya

Kepala BNN Palopo, AKBP Ustin Pangairan mengatakan untuk memanipulasi, paket tersebut disembunyikan di dalam kemasan pasta gigi. “Jaringan ini dari Pekanbaru dikirim langsung ke Palopo. Jaringan ini tergolong baru di Palopo karena biasanya sabu itu berasal dari Sidrap, Parepare, dan Makassar,” jelas AKBP Ustin saat menggelar konferensi pers, Rabu (8/7/2020).

Penangkapan terhadap pelaku berlangsung cukup dramatis. Usai BNN mengamankan kurir, tim lalu bergerak menuju rumah pemilik barang. Namun saat akan diamankan, HF mencoba kabur.

“Dia melompat dari lantai rumahnya untuk menghindari kejaran polisi. Setelah itu, dia mencoba bersembunyi di sumur. Akibat lompat dari lantai dua itu, kakinya patah,” tuturnya.

Ustin menjelaskan sabu tersebut akan diedarkan di Luwu Raya. Harga satu gram sabu itu Rp 3 juta. Harga tersebut naik lantaran PSBB yang diterangkan di beberapa kota yang mengakibatkan sabu susah masuk ke Palopo.

“Jadi kalau dirupiahkan, sabu itu akan terjual sekitar Rp 500 juta. Kami juga masih memburu satu orang. Dia telah kami tetapkan sebagai DPO,” pungkasnya. (liq)











Pos terkait