Optimalkan Kurikulum Merdeka Jadi Prioritas Disdik Luwu Untuk Sekolah 3T Dengan Menggunakan Internet Satelit

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Andi Pallanggi. (ft/dok)

Luwu- Kabupaten Luwu merupakan salah satu daerah dengan jumlah satuan pendidikan yang lumayan banyak. Ada sekitar 600 sekolah dengan tingkatan yang berbeda, Selasa (08/10/2024).

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Pallanggi saat berkunjung ke redaksi Berita Kota Makassar di Menara Graha Pena, Senin 7 Oktober 2024.

Bacaan Lainnya

“Untuk PAUD sekitar 230 sekolah, SD sekitar 250, dan SMP sekitar 103 sekolah, Dari jumlah itu, sekitar 20 persen sekolah berada di wilayah 3T yakni, Tertinggal, Terdepan dan Terluar,” terangnya.

Situasi tersebut kata Andi Pallanggi, menjadi fokus dan program prioritas dari Disdik Luwu untuk melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana di sekolah 3T ini.

“Setiap anak wajib mendapatkan pendidikan yang layak dan merata, sehingga perbaikan kawasan pendidikan yang masuk dalam kategori 3T menjadi fokus kita. Hal ini menjadi penting untuk dilakukan agar ketimpangan pada setiap satuan pendidikan tidak ada jarak yang seknifikan khususnya dari segi sarana dan prasarana,” ucapnya.

“Berdasarkan hak dari setiap anak untuk mendapatkan pendidikan ini pula, kami juga memerintahkan setiap sekolah untuk menerima semua peserta didik dengan kondisi apapun, jadi tidak ada alasan untuk menolak anak penyandang disabiliitas yang ingin bersekolah,” tambahnya.

Saat ini, lanjut Kadisdik, Kabupaten Luwu telah mengimplementasikan kurikulum Merdeka. Dimana proses pembelajaran kurikulum ini mengedepankan digitalisasi dalam setiap metode pembelajarannya.

“Implementasi kurikulum Merdeka ini telah berjalan selama 2 tahun, kami juga telah melakukan pembenahan khususnya pada kawasan 3T khususnya sarana dan prasarana sekolah. Dan untuk kedepannya, digitalisasi pendidikan pada daerah-daerah terpincil menjadi prioritas kami di Dinas Pendidikan,” terang Andi Pallanggi.

“Insya Allah, kedepannya sekolah-sekolah yang masuk dalam wilayah 3T sudah bisa mengakses kurikulum Merdeka dengan menggunakan internet satelit sehingga tidak lagi mengalami blank spot,” tutupnya. (fit)





Pos terkait