RITMEE.CO.ID – Bulan Ramadhan memiliki kaitan erat dengan ibadah zakat, apalagi untuk umat muslim. Akan tetapi, apakah pengertian sebenarnya zakat? zakat adalah salah satu ibadah yang dari rukun Islam, yang mana adalah suatu kewajiban mutlak untuk umat muslim. Zakat juga merupakan salah satu tiang keimanan seorang umat muslim, dan juga berupa bentuk solidaritas kepada sesama umat muslim. Apalagi bila dikaji dengan cara etimologi, zakat dapat bermakna tumbuh, berkah, baik dan juga bersih.
Berdasarkan sunnah nabi dan juga itjihad dari para fuqaha, harta kekayaan yang perlu ditunaikan dalam membayar zakat dibagi menjadi dua jenis. Pembagian zakat tersebut menjadi dasar dari jenis jenis zakat, yang meliputi zakat mal dan juga zakat fitrah (Adnin, 2001).
1. Syarat Wajib Zakat
Menunaikan ibadah zakat tidak semata mata dapat anda lakukan tanpa adanya syarat dan ketentuan. Umat Islam harus memahami kapan untuk mereka diwajibkan menunaikan zakat. Syarat dan ketentuan tersebut meliputi:
- Merdeka
- Beragama Islam
- Baligh dan juga berakal.
- Harta yang akan dibayarkan zakat adalah harta yang wajib dizakati
- Harta tersebut telah mencapai pada nisabnya.
- Orang yang mempunyai harta tersebut sepenuhnya mengontrol harta miliknya.
- Orang yang akan berkata tidak akan melakukan hutang.
- Orang yang akan menunaikan zakat mempunyai keperluan pokok yang berlebih.
Apabila seorang umat muslim telah memenuhi syarat dan ketentuan tersebut, maka diwajibkan untuk mereka menunaikan ibadah zakat.
2. Beberapa golongan yang berhak menerima zakat
Tidak semua Umat muslimin dapat diberikan zakat. Contohnya, orang kaya tidak diperbolehkan menerima zakat. Orang yang berhak mendapat zakat juga disebut dengan Mustahik, terdapat juga beberapa golongan yang berhak menerima zakat. Golongan tersebut terbagi menjadi delapan golongan, yang meliputi:
1. Fakir
Golongan yang berhak menerima zakat pertama disebut dengan fakir. Fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta dan juga pekerjaan. Tidak cuma itu saja, golongan fakir juga kesusahan untuk memenuhi keperluan pokok mereka sehari hari.
2. Fi Sabilillah
Fisabilillah merupakan salah satu golongan orang yang berhak menerima zakat. Mereka adalah orang yang melakukan perjuangan di jalan Allah SWT, tanpa pamrih.
3. Gharim
Orang orang yang termasuk golongan Gharim adalah orang yang mempunyai hutang. Ada dua jenis golongan orang yang mempunyai hutang, yaitu:
- a) orang yang memiliki hutang untuk dirinya sendiri
- b) orang yang memiliki hutang untuk kemaslahatan umum.
4. Amil Zakat
Golongan yang berhak menerima zakat selanjutnya disebut denga amil. Amil adalah panitia yang melakukan pekerjaan dalam penghimpunan zakat, kemudian memberikan hasil zakat yang dihimpun kepada orang yang berhak menerima zakat.
5. Miskin
Golongan penerima zakat yang satu ini merupakan orang yang mempunyai tempat tinggal, akan tetapi tidak bisa memenuhi keperluan pokok mereka sehari hari.
6. Mualaf
Golongan penerima zakat yang satu ini merupakan orang yang baru masuk agama islam. Orang orang tersebut memperoleh hidayah dari Allah SWT, sehingga perlu diberikan kas untuk kesejahteraan.
7. Ibnu Sabil
Golongan yang berhak menerima zakat berikutnya disebut dengan Ibnu sabil. Kelompok penerima zakat yang satu ini adalah sekelompok orang yang sedang melakukan perjalanan di jalan kebaikan Allah SWT.
8. Riqab
Terakhir pada kelompok penerima zakat disebut dengan Riqab. Golongan yang satu ini merupakan budak atau hamba sahaya yang akan membebaskan diri dengan tebusan sejumlah uang. (*/dirman)





